Bagi sebagaian besar pecinta sastra, mantan guru bahasa di SMA Regina Pacis, Bogor (1963-1965) tidak saja dikenal sebagai pemilik ketajaman imajinasi dan pejuang sastra bangsa, tetapi juga acapkali menjadi rujukan untuk membuat dan membandingkan karya-karya sastranya. Taufiq Ismail, penyair dengan ciri khas religinya sudah sebegitu membumi bagi atmosfir sastra Indonesia. Beliau yang juga bisa disebut sebagai kolomnis tiga jaman, karena beliau termasuk salah satu pencetus lahirnya majalah sastra “Horison” bersama Mochtar Loebis dkk. Beliau, bukanlah orang yang tiada wacana sejarah (kosong) dalam menapaki perjalanan negeri ini.
KEMBALI KE ARTIKEL