“Lho, siapa bilang tidak ada kata asal dari Ludruk!”, ujar Cak Markaban, tokoh Ludruk Triprasetya RRI Surabaya. “Ludruk itu berasal dari kata gela-gelo dan gedrak-gedruk. Jadi yang membawakan ludrukan itu, kepalanya menggeleng-geleng (gela-gelo) dan kakinya gedrak-gedruk menghentak lantai seperti penari Ngremo. Ya, itulah Ludruk", kata Cak Markaban dengan serius, tetapi yang mendengarkan terpingkal-pingkal.