Ya, aku memang tengah merasakannya. Bahkan seiring berjalannya waktu, grafiknya perlahan-lahan mulai merambat naik, naik dan naik. Jika kau tanya apa aku menikmatinya? maka jawabanyapun 'iya'. Bahkan aku sangat menikmatinya. Bayangkan jika kau berjalan di Gurun pasir yang sangat panas dan kering,, tiba-tiba kau bertemu dengan Oase dengan air yang jernih dan segar. Atau, kau berada di tempat yang belum pernah kau datangi sebelumnya, gelap gulita, tak dapat melihat apapun, terdiam, karena jika melangkah takut salah arah,, tiba-tiba ada yang memberimu lilin dan kompas. Apa yang kau rasakan?? Begitulah kira-kira pendeskripsianku saat ini..
Hanya saja,, logikaku tak bisa begitu saja menerima. Ia berteriak-teriak memberontak cemburu . Ia menganggap aku tak berlaku adil padanya, menjadikannya anak tiri yang tengah aku abaikan keberadaannya.. Sekuat tenaga Ia mempengaruhiku. Menyodori aku dengan deretan kemungkinan yang bakal terjadi jika aku terlalu menuruti hatiku.. Memang,, semuanya hanya mungkin dan Apa yang dikhawatirkannya belum tentu terjadi.. Tetapi bukankah berpikir sebelum bertindak adalah sebuah kebijaksanaan??
Aku tahu maksudnya,, Ia tak ingin aku Egois. Sehingga dapat melukai hatiku sendiri ataupun tanpa sengaja melukai hati yang lain.
Jika masih kau tanya apa saat ini aku bahagia?? maka jawabannyapun 'Iya'.. Saat ini rasa itu memang tengah mendominasi hatiku. Tetapi untuk kamu ketahui,, semua ini tidak lantas membuatku lupa bahwa kau ada. Karena bagaimanapun aku tak bisa menghapus catatan yang lebih dulu kau tulis..
Akhirnya.........aku masih di sini,, di tempat ini,, menikmati rasa ini,, seraya tak putus berharap Sang Pemberi warna Pelangi yang menentukan apa yang terbaik.
Dan kita bisa kembali tersenyum bersama dalam keikhlasan...