Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Pembunuh & Eyang Kharismatik

23 April 2012   09:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:15 104 1
Kalau manusia tak pernah melakukan kesalahan, dia tak akan pernah tahu tentang kebenaran, kalau kita hanya memiliki kebencian, kita tak akan pernah tahu bagaimana rasa kasih sayang.

Ada seorang nenek cantik dan hidup sendiri karena telah ditinggal lama oleh suaminya. Suaminya  meninggal ditembak oleh orang Belanda dijaman perang dahulu, suaminya adalah seorang pejuang kemerdekaan. Nenek cantik ini sampai meninggalpun tak bersuami lagi , ia hanya ingin mengasuh putra-putrinya dan membesarkannya hingga dewasa.

Tinggal disebuah daerah yang dihuni oleh berbagai perangai manusia , ada yang  jahat, yang dermawan, yang kaya, yang miskin dan atribut-atribut lain yang banyak disandang oleh manusia. Tinggal dengan tetangga yang rumahnya tak jauh dengan nenek cantik ini, sebut saja Bang Napi.

Bang Napi, di benci oleh tetangga-tetangganya karena dia ternyata salah satu pelaku korban pembunuhan yang tak lain adalah pembantunya sendiri, karena dihamili olehnya. Sebagai reward atas perbuatannya  dia akhirnya masuk hotel alias penginapan yang gratis beberapa tahun atas kejahatannya, ya ia masuk tahanan ! Tak satupun tetangga di daerah Bang Napi menengoknya saat Bang Napi di bui.  Dia jahat kenapa ditengokin !?  ucap salah satu tetangga Bang Napi.

Suatu ketika si nenek cantik ini datang menemui Bang Napi di hotel nya, eeh.. maksudku di tahanannya.

Bang napi saat ditengok merasa kaget, terharu karena tak satupun tetangganya mau menengoknya. Dan iapun tahu kenapa mereka tak menengoknya, itu semua karena perbuatan dirinya. Sambil berkata terbata-bata Bang Napi berkata " N e n e k…, n e n e k ... a d a l a h  s a t u-s a t u n y a  o r a n g  yang  telah s u d i  menengok saya" ,  ternyata masih ada orang yang tak membenciku. Ternyata masih ada orang yang sayang kepadaku. Terima kasih Nek…te ri ma  kaaa ssih ..? sambil meneteskan air mata, Bang Napi mengucapkan kata terima kasih, dengan rasa haru, kepada Nenek cantik ini .

Sepulang dari tahanan, nenek ditanya oleh anak lelakinya, dari mana aja nek ..? Tanya anaknya. Aku habis nengok Bang Napi , kata neneknya.

Anaknya dengan kaget dan berkata kepada neneknya "ngapain nek.....! orang jahat begitu ditengokin ! sudah jelas-jelas Bang Napi membunuh orang ! kenapa nenek masih mau menengoknya ! dengan nada jengkel dan berapi-api  anaknya mengucapkannya pada nenek.

Neneknya tak berkata apapun karena merasa anaknya tak suka dengan apa yang baru saja dilakukan oleh neneknya. Hanya mengatakan dengan singkat, tanpa basa-basi tanpa butuh pengertian dan tanpa perlu dijelaskan. Lalu nenek ini berkata pada anaknya , “ Dia juga tetangga kita yang butuh perhatian dan kasih sayang, yang membunuh khan dia bukan aku nenekmu“



Anaknya, hanya diam dan tak berkata apapun sambil merenungi apa kata neneknya, tapi diam-diam  anaknya mengagumi sikap neneknya. Dalam hati anaknya berkata “Nenek….kenapa engkau baik hati banget dengan setiap orang ? bahkan tak pernah punya perasaan yang jelek pada siapapun ? aku sendiri belum bisa melakukan apa yang seperti nenek lakukan, sungguh aku kagum denganmu nek….? tapi aku sudah terlanjur malu denganmu, malu dengan nenek karena akupun  telah membenci Bang Napi juga.

Oke…! Ini adalah sebuah cerita sederhana, nenek cantik ini sekarang sudah meninggal dunia. Sungguh tauladanmu memberikan semangat bagiku. Masih selalu teringat dengan kecantikan wajahmu dan juga hatimu. Ya..engkau benar-benar cantik tak hanya diluar tapi cantik dari dalam juga. Inner and outner Beauty.  Engkau punya  kharisma bagi setiap orang yang memandangmu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun