"Kapan nikah ?"
"Si A sudah nikah, setelah itu kamu ya!"
"Nanti setelah lulus kuliah nikah ya !"
"Kamu ngejomblo terus, kapan bawa cowok?"
Di benak dia, hanya mampu berkata,
" Nanti aja dulu. Lulus kuliah kerja dulu, cari cuan yang banyak."
" Aku itu pingin jadi wanita yang mandiri. Bisa punya penghasilan sendiri. Biar gak terlalu bergantung sama suami nanti."
" Duh, nikah itu ribet. Pasti ada aja masalahnya, ntar cerai, selingkuh, KDRT. Orang yang ilmu agamanya tinggi masih bisa ngelakuin kayak gitu. Apalah kita yang masih awam ?" Hayo loh, gimana orang awam ??
Trust issue di kalangan anak zaman sekarang tentang menikah itu banyak banget. Semenjak informasi itu cepat digaungkan ke lini masa, kasus perceraian, KDRT, dan masih banyak lagi membuat orang itu menunda pernikahan atau malah sama sekali gak mau nikah. Gak cuman itu sob, banyak sekali opini mulai meracuni pemikiran pemuda. Seperti, punya banyak anak merepotkan, jadi ibu rumahan cuman ngurus dapur, kamar, sumur. Semua ketakutan itu membuat seseorang takut menghadapi kehidupan selanjutnya.
Padahal ilmu tentang kehidupan rumah tangga itu harus ditanamkan sejak dini. Contohnya, membantu ibu membersihkan rumah, membantu ayahnya, bagaimana cara menyikapi masalah dalam rumah tangga, dan masih banyak lagi.