Pertanyaan retoris ini diajukan khatib jumat siang di Masjid Ulul Albab, Kalibata, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Kejujuran yang dimaksudnya adalah mengakui sumpah/ikrar yang kita ucapkan dalam setiap shalat wajib.
Ikrar itu tentu tak asing lagi bagi kita yang suka melaksanakan shalat: "Inna shalati wanusuki wa mahyaya wa mamati lillahirabbil 'alamin" (Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam semesta).
- Sudahkah kita jujur bahwa tiada ilah (tuhan) yang kita sembah kecuali Allah?
- Sudahkah kita jujur mengakui bahwa kita hanya menyerahkan segala urusan pada Allah?
- Sudahkah kita jujur melaksanakan ibadah kepadaNya, sesuai dengan apa yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw, tanpa mengurangi dan menambahi?
Semoga Allah senantiasa membimbing kita, serta memberi taufiq dan hidayahNya. Amin.
Catatan: Repost dari www.tianarief.blogspot.com