Tia
Aroma subuh menggeliat basah
Tersungkur di atas sujud yang kian resah
Menggema cinta tak pernah lelah
Pada sudut doa yang membuncah
Adakah Ramadhan membingkai hati?
Menyeruak sahur dengan sesuap nasi
Sepotong  air mata tak kunjung mati
Menikmati dingin yang membungkus sepi
Ingin teriak, namun terkunci
Hanya  ikhlas menyelundup pasti
Lirih, mendesah pada setangkup doa dalam hati
"Ya Allah, Kuatkan Puasaku Esok Hari"
Bekasi, 24 Juli 2012