Setelah berhasil melaksanakan seminar Tax Amnesti, kemudian dilanjutkan malam syukuran (16/8/2016), serta berbagai perlombaan (17/8/2016), maka sore hari ini (20/8/2016) telah berhasil pula dilaksanan parade senja (karnaval).
Menurut Ketua RW 16, Bapak Arif, bahwa peserta yang ikut dalam karnaval sore ini diperkirakan berjumlah 800 orang. Dalam iring-iringan karnaval tersebut, di barisan paling depan merupakan barisan yang menampilkan kekayaan budaya bangsa kita, seperti reog ponorogo dan budaya lainnya. Disusul dengan barisan 17 pembawa bendera merah putih sebagai simbol tanggal kemerdekaan kita, barisan ini diikuti oleh siswa-siswi SMP yang ada di Taman Cibiru. Setelah itu ada barisan marching band, para tokoh-tokoh agama dan masyarakat, anak-anak yang menggunakan sepeda hias serta diikuti oleh warga berdasarkan barusan RT masing-masing. Karnaval ini telah melalui rute Taman Cibiru menuju Ellysium dan kembali ke Taman Cibiru.
Acara yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, secara resmi dibuka oleh bupati Bekasi. Masyarakat sangat bersyukur atas kehadiran pemimpinnya. Semoga perhelatan demikian mampu membuka kesempatan agar rakyat dekat dengan pemimpinnya dan bisa melihat keadaan dan kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya, kata seorang yang ikut serta dalam karnaval tersebut.
Melihat antusias dan semangat warga, diharapkan hal seperti ini mampu membangun kerukunan dan toleransi diantara warga. Mengingat warga Taman Cibiru terdiri dari beragam agama, etnis, dan perbedaan lainnya. Bukan hanya pada masa perayaan-perayaan semata tapi juga pada kehidupan sehari-hari.
Dari pengalaman masyarakat Taman Cibiru hari ini, semoga menjadi pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat sekitarnya. Sehingga apa yang tertuang dalam sila ketiga, "Persatuan Indonesia" bukan hanya wacana saja, tapi berhasil diterapkan di lingkungan masing-masing. Karena kerukunan sebuah bangsa diawali dari kerukunan lingkungan kita masing-masing.