“Tiap hari begini, sampai kapan ya saya bisa bertahan?” , “Sudah pagi lagi, bakalan berjuang kembali ditengah-tengah kemacetan”, “Pergi pagi, pulang sore, di rumah sudah larut malam, semua karena macet ” “Pusing, capek, sudah banyak masalah di kantor, dijalanan disambut dengan macet.” Masih banyak celotehan rekan-rekanku yang berdomisili atau bekerja di Jakarta. Bahkan saya sendiripun, sering mengalaminya.
KEMBALI KE ARTIKEL