Bagaimana hari-hariku setelah tanpamu?
Seperti hujan diwaktu senja
Yang mengabukan cahaya jingga
Yang seharusnya terlihat indah
Kini buram tanpa warna
Kau pergi bersama tawa
Dan aku melepaskan mu dengan air mata
Entah kau akan kembali untukku
Atau pergi selamanya dariku
Sorot mataku terus mengikuti mu
Mengutip setiap jejak langkahmu
Menggenggam erat dalam pejaman mataku
Menyimpannya dalam kenangan yang menyesakkan dadaku
Lirih hati meringis mendekap perpisahan
Bahkan bayanganmu belum sepenuhnya hilang
Namun jiwaku sudah meraung menahan kerinduan
Banyak kata yang ingin ku ucapkan
Namun nyatanya aku hanya mampu terdiam
Larut dalam kekacauan pikiran
Ada angan yang ingin menahan
Tapi hati memohon untuk mengikhlaskan
Karena membersamai mu adalah kemustahilan
Dan terlalu jauh memeluk angan
ialah wujud nyata dari kepedihan.