Tak bersyarat, tulus mengalir dalam langit yang terang.
Bukanlah sekadar kata, melainkan rasa yang mendalam,
Seperti lautan yang tak pernah bertepi, tak pernah habis berujung.
Wajahmu bagai lukisan di kanvas hatiku,
Menggambarkan keindahan yang tiada tara,
Cinta tak bersyarat, seperti matahari terbit tanpa akhir,
Menyinari dunia dengan hangat dan penuh harapan.
Bunga-bunga mekar di taman hati,
Harumnya menciptakan suasana damai,
Cinta tak bersyarat, tak kenal pamrih atau batasan,
Seperti angin yang bebas menerpa, tanpa belenggu.
Kau adalah pelangi setelah hujan reda,
Warna-warni kebahagiaan terpancar di langit jiwa,
Cinta tak bersyarat, seperti peluk hangat di malam dingin,
Menyelimuti dengan kepastian dan ketenangan.
Meski badai menggoyahkan dunia,
Cinta tak bersyarat tetap kokoh berdiri,
Seiring waktu yang berlalu, takkan pernah pudar,
Seperti bintang yang tetap bersinar meski malam datang.
Cinta tak bersyarat, abadi dalam setiap detik,
Melintasi waktu, melewati segala rintangan,
Seperti janji abadi, tak akan pernah pudar,
Hanya tumbuh dan berkembang, selamanya dalam hati.
Inilah puisi cinta tak bersyarat, sejernih air mata,
Sehangat sinar mentari, seindah pelangi,
Tanpa syarat, hanya dengan sepenuh hati,
Cinta ini abadi, tak tergoyahkan oleh waktu yang berlalu.