Berbicara tentang Kota Yogyakarta, maka mayoritas dari kita akan terbayang dengan berbagai citra yang lazim kita temui di sosial media ataupun kehidupan nyata. Mulai dari kota pelajar, kota budaya, angkringan dan nasi kucing, juga sihir kehidupan slow living ala masyarakat jawa, semua adalah tentang satu identitas yang sama: Kota Yogyakarta. Bukan tanpa alasan, kehidupan slow living ini juga dikaitkan dengan citra Kota Yogyakarta sebagai kota wisata dengan "UMR (upah minimum regional) rendah". Di sosial media misalnya, beredar slogan kolaborasi Jakarta X Yogyakarta yaitu "pendapatan Jakarta, biaya hidup Yogyakarta". Bagaimana tidak? rata-rata pengeluaran per kapita warga Kota Yogyakarta pada tahun 2023 menurut Badan Pusat Statistika (BPS) adalah sebesar Rp.1.660.000/orang/bulan. Sungguh angka yang menarik bukan?
KEMBALI KE ARTIKEL