Kredit macet, leasing gak boleh tinggal diam. Leasing akan menarik motor itu, tanpa ada ampun dengan bantuan debt collector. Nah kebanyakan yang kredit macet adalah orang yang tempat tinggalnya berpindah-pindah karena mengontrak rumah atau rumah kontrakan.
Dalam proses kredit biasanya ada data keluarga yang dapat dihubungi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, jika ini juga susah dihubungi maka satu-satunya cara untuk mendapatkan motor itu adalah menemukan motor di jalan. Artinya leasing harus mengambil ditengah jalan jika sedang melintas.
Nah, fenomena ini yang mengganggu pikiran saya belakangan ini, setiap saya melintas di daerah bekasi, bogor, depok, tangerang, ada tempat-tempat tertentu, terutama yang banyak dilalui motor, yaitu adanya se gerombolan laki-laki yang duduk dan selalu memelototin setiap motor yang lewat. Awalnya saya tidak terlalu tertarik melihat pekerjaan mereka, tetapi lama kelamaan, kok ada dimana-mana. akhirnya saya mampir di warung kopi dekat tempat mereka memelototin setiap motor yang lewat.
Ketika saya mulai minum kopi dan tidak berapa lama, saya kaget, tiba-tiba ada 8 orang berdiri, lalu menghidupkan motor dan mereka berboncengan mengejar salah satu motor yang lewat, dan tidak terlalu jauh dari pandangan saya, motor itu mereka pepet lalu di suruh minggir, dari jauh terlihat ada perdebatan dan sesudah itu mereka membawa motor yang mereka kejar itu.
Bagi mereka yang duduk di warung kopi, ternyata kejadian itu sudah biasa bahkan mereka tertawa melihat aksi itu, cara-cara mereka mirip dengan film-film action di dalam memburu penjahat.
Ternyata mereka ini adalah bagian dari debt collector, tim seperti ini khusus disebut dengan istilah mata elang. Mengapa mata elang? karena mata mereka tajam melihat plat nomor setiap kendaraan yang lewat. Mereka hanya memegang buku tebal berisi daftar kendaraan bermotor yang kredit macet. Atau ponsel, ipad, smartphone yang telah ada data kendaraan motor yang kreditnya macet.