Sudah wajar rakyat yang ingin pilkada langsung seketika memberikan sumpah serapahnya kepada SBY, sebab tidak mungkin fraksi demokrat bertindak sekonyong-konyong begitu saja tanpa sepengetahuan SBY. Ok! SBY berkata sedang berada di USA, tapi ini jaman bukan jaman batu lagi, yang susah komunikasi. SBY pasti memberikan instruksi kepada fraksi Demokrat, apalagi pada saat sidang, Syarif Hasan dan Ibas Yudhoyono berada di lingkungan DPR.
Sepertinya tidak ada yang percaya bahwa SBY tidak berada dibalik semua itu. Yang pasti, drama SBY masih berlanjut, tidak akan pernah berhenti, sampai ajal menjemputnya. Dia sudah menjadi bagian dari sejarah bangsa ini.
Satu hal yang harus SBY camkan : SBY terpilih lewat pemilihan rakyat langsung sebagai wujud kedaulatan rakyat, satu-satunya yang dimiliki rakyat. Begitu SBY sudah tidak dapat menikmati hak kedaulatan rakyat itu, dia merampas begitu saja, satu-satunya hak berdemokrasi yang dimiliki oleh rakyat. Sungguh tindakan yang murahan, tidak berkelas.
Saya mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang tidak pernah bangga memiliki pemimpin seperti SBY ini. Bukan karena saya tidak suka, tetapi karena karakternya yang tidak jujur dengan rakyat, selalu berdagelan, penuh drama dan auranya sangat negatif. Tidak mencerahkan, gelap segelap malam tanpa bintang.
Drama dan sinetron SBY masih bersambung, kita akan tonton lagi bagaimana dia betapa kecewa dengan sikap fraksi Demokrat yang melakukan aksi WO, dan SBY pasti akan unggah di youtube.
Semoga tidak lahir lagi pemimpin yang menipu rakyatnya dengan berkata seakan mendukung pilkada langsung, tapi kenyataaannya tidak.
Cuci tanganlah selalu bung SBY, sebab mungkin tangan anda begitu kotor.
Salam pilkada langsung.