Selain berbagai usaha menyeimbangkan fiskal, pemerintah Jokowi harus secepatnya fokus pada potensi yang dimiliki oleh Indonesia, sehingga Indonesia terhindar dari dampak perlambatan ekonomi dunia. Menurut pengamatan saya, dalam jangka pendek yang perlu dimaksimalkan ada beberapa sektor yang dapat menyumbang untuk pertumbuhan ekonomi yang baik, antara lain :
Pertama ; Sektor Pariwisata
Jokowi sudah tepat menunjuk Arief Yahya menjadi Menteri Pariwisata, sebab Arief Yahya selain sukses memimpin Telkom, Arief Yahya adalah seorang pakar marketing. Sektor pariwisata kita tertinggal jauh dengan negara lain oleh sebab ketidakmampuan kita untuk memasarkan potensi pariwisata kita yang demikian besar, sebutlah misalnya, Raja Ampat, Danau Toba, Bunaken, Nias, dll, selain Bali yang sudah lama menikmati hasil booming pariwisata.
Kita tidak bisa memasarkan potensi wisata utamanya ke dunia internasional selama ini, akibat ego sektoral yang disinggung oleh Jokowi saat rapat perdana kabinet kerja. Kita tahu potensi pariwisata yang kita miliki mulai dari ujung Aceh sampai ujung Papua, semuanya bergelimang keindahan. Yang dibutuhkan hanyalah niat dan kemauan para stakeholders untuk mensinergikan potensi itu menjadi potensi ekonomi.
Jokowi lewat Menteri pariwisata harus fokus benar membangun pariwisata ini, sebab dari segi pendanaan, sektor pariwisata cukup murah dibanding sektor lainnya, sebab potensi wisata itu, sudah ada, hanya tinggal mempercantik, meningkatkan pelayanan. Jangka pendek, sektor pariwisata dapat menyumbang potensi-potensi ekonomi yang baru.
Jika pemerintahan Jokowi JK mampu membangkitkan sektor pariwisata ini, mudah-mudahan kita tidak perlu lagi mengirimkan TKI ke luar negeri, yang berdampak juga solusi bagi ketenagakerjaan.
Jokowi harus fokus pada potensi pariwisata ini, gerakkan semua lini agar bergerak bersama, mulai dari Pemda di Aceh sampai Pemda di Papua. Berikan regulasi yang memudahkan untuk pembangunan potensi pariwisata ini.
Kedua ; Sektor Perikanan dan Kelautan
Jokowi sudah tepat mengangkat Susi Pudjiastuti menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan. Sebab sektor ini juga sangat potensial, hampir sama dengan potensi pariwisata, terlalu lama kita selama ini memunggungi potensi laut, seperti pidato Jokowi saat pelantikannya di gedung DPR/MPR.
Menteri Susi adalah orang yang tepat di posisi ini, sebab selain dia berpengalaman yg tentunya akan membuatnya memahami permasalahan di sektor kelautan dan perikanan. Menteri Susi juga, seorang pribadi yang sangat inspiratif, itu tak lain karena latarbelakang kehidupannya dan kesuksesannya dalam bidang usaha perikanan dan penerbangan.
Adalah diperlukan seseorang yang inspiratif untuk membangunkan sektor perikanan dan kelautan yang tertidur, sebab menurut saya sektor ini nina bobo, sebab tidak menyumbang PNBP yg cukup baik, padahal potensinya sangat besar, seperti yang didapati Menteri Susi berikut ini, http://finance.detik.com/read/2014/10/31/100037/2735179/4/negara-merugi-rp-11-triliun-menteri-susi-we-have-to-change.
Jokowi harus fokus menggali potensi sektor ini, salah satu alasannya adalah tidak membutuhkan waktu yang lama untuk meng- endorse potensi perikanan dan kelautan. Sumbernya ada, hanya dibutuhkan political will, dan kita yakin Jokowi menyadari itu, itu sebabnya Jokowi membentuk Kemenko Maritim.
Ketiga ; Sektor Pertanian.
Menteri Amran Sulaiman, tentunya kita harapkan dapat lebih baik mengurus sektor pertanian dibandingkan jika Menterinya berasal dari partai politik.
Sektor pertanian ini, ibarat seseorang yang dibutuhkan dan dicari, tetapi seringkali dianaktirikan dan dilupakan. Sektor pertanian manis ketika banyak event-event politik, pilkada, pileg dan pilpres, sebab sektor pertanian akan menjadi materi kampanye yang sangat menjual, itu dapat dipahami, sebab lebih dari 50% penduduk Indonesia masih hidup dari sektor pertanian. Tetapi begitu lewat hajatan pemilu, kaum tani dan sektor pertanian akan terlupakan.
Kita berharap Jokowi fokus untuk mengangkat derajat pertanian, sebab dengan fokus pada sektor ini, telah memperhatikan kehidupan lebih dari 50 % kehidupan rakyat.
Sektor pertanian adalah sektor yang potensial untuk memberikan sumbangsih dalam peningkatan ekonomi Indonesia, sektor pertanian ini juga sekaligus masalah besar yang harus ditangani secara lintas sektoral. Tidak bisa hanya kementrian Pertanian yang memperhatikannya, tetapi lintas sektoral, sebab akan berhubungan dengan pengadaan pupuk, alat pertanian yang modern, pengadaan bibit yang unggul, pengolahan hasil pertanian sehingga nilai tambah (value added) nya tidak berpindah pada negara lain, dan sebagainya.
Pengolahan hasil pertanian harus menjadi fokus kabinet Jokowi Jk sehingga dapat memberikan nilai tambah yang luar biasa bagi perekonomian kita. Turunan produk pertanian akan menghasilkan sektor ekonomi yang baru, tumbuhnya industrialisasi.
Itulah beberapa sektor yang cepat dapat memberikan sumbangsih bagi perekonomian kita dalam jangka pendek yang harus Jokowi JK fokuskan. Sektor yang lain membutuhkan waktu yang lama agar memberikan sumbangsih yang signifikan seperti sektor pendidikan yang menyedot 20 % APBN, dia butuh lama untuk mendapatkan hasilnya, Teknologi idem, sektor yang lain demikian, sehingga harus ada prioritas agar kita terhindar dari dampak perlambatan ekonomi dunia.
Jokowi JK harus fokus membenahi birokrasi dalam hubungannya membangun trust serta mendapatkan momentum yang baik untuk membangun ekonomi yang mandiri.
Jika 3 sektor ini saja dapat difokuskan tanpa melupakan sektor yang lain, kita yakin ekonomi Indonesia akan melesat jauh.
Salam kompasiana.