Sebelum memulai surat aspirasi yang sepertinya tidak akan dibaca pemerintah ini, saya pertama ingin meminta maaf kepada para dosen yang tengah mengajar saya, karena pasti menurut bapak-ibu dosen sekalian saya belum pantas memberikan aspirasi tentang pendidikan kepada pemerintah. Wong skripsi saja masih sebatas cita-cita, kuliah masih sering bolos atau tidur di kelas, dan persiapan ujian lewat Sistem Kebut Semalam (SKS), saya sudah sok-sokan mengkritik pemerintah lewat surat pembaca yang tidak memakai Bahasa Indonesia baku. Tapi toh ini negara yang katanya demokratis, kalau selebtweet boleh eksis cari perhatian di media sosial, saya bolehlah sedikit bermain kata di blog pribadi yang sepi iklan ini.