Dengan menilik makna di atas, benih-benih tasawuf sebenarnya sudah ditemukan pada masa-masa awal Islam. Rasulullah senantiasa menganjurkan para sahabatnya untuk melakukana pengolahan jiwa dengan melakukan perbuatan yang diperintah syara' dan menjauhi larangan.
Ibnu Athaillah as-Sakandari berkata dalam kitab Hikam,