Sebuah pedesaan yang indah di pinggiran kota.
Pemeran:
- Dira, seorang gadis muda yang ceria dan penuh semangat.
- Rama, pemuda tampan dari desa sebelah.
- Nana, sahabat Dira yang cerdas dan humoris.
Bab 1:
Siapa, dimana, masalah:
Di sebuah pedesaan yang indah, tepat di pinggiran kota, terdapat seorang gadis muda bernama Dira. Dira adalah seorang gadis yang ceria dan penuh semangat. Setiap hari, dia pergi ke ladang untuk merawat bunga-bunga kesayangannya. Suatu hari, ketika senja tiba, hujan mulai turun. Dira terjebak di tengah ladang yang luas, mencoba berteduh di bawah pohon.
Dira: (sambil merenung) Hujan mulai turun begitu deras. Aku harus segera mencari tempat berteduh.
Rama: Apa kau baik-baik saja? Hujan ini semakin lebat.
Dira: Aku terjebak di sini. Tidak tahu harus ke mana.
Rama: (sambil tersenyum) Ayo, ikut aku ke pondok kecil di tengah ladang. Kita bisa berteduh di sana.
Dira: Terima kasih, Rama. Aku sangat bersyukur bertemu denganmu.
Proses:
Tiba-tiba, seorang pemuda tampan dari desa sebelah, Rama, muncul di hadapannya. Mereka saling bertatapan, namun keheningan terasa begitu menggema di antara mereka.
Rama: Apa yang membawamu ke ladang di tengah hujan seperti ini, Dira?
Dira: Aku datang ke sini untuk merawat bunga-bunga kesayanganku. Mereka butuh perhatian ekstra saat senja tiba.
Rama: Kau benar-benar gadis yang luar biasa. Tapi sekarang, kita harus segera mencari tempat berteduh sebelum hujan ini semakin deras.
Dira: Aku tidak tahu ada pondok kecil di tengah ladang ini.
Rama: Ayo, ikut aku. Aku akan membawamu ke sana.
Mereka berdua berlari ke arah pondok kecil di tengah ladang. Hujan semakin lebat, tetapi harapan mulai tumbuh di hati Dira karena kehadiran Rama.
Rama: Inilah pondok kecil tempatku biasa berteduh saat aku merawat ladang ini. Kita bisa menunggu hujan reda di sini.
Dira: Terima kasih, Rama. Aku sangat bersyukur bertemu denganmu di tengah hujan ini.
Rama: Senyumanmu membuat hujan ini terasa lebih hangat, Dira.
Mereka berdua duduk di dalam pondok kecil, menunggu hujan reda. Suasana hati mereka mulai terangkat meskipun hujan masih turun dengan deras.
Bab 2:
Konflik:
Rama dan Dira duduk di dalam pondok kecil, hujan masih turun dengan deras. Mereka saling berbagi cerita dan tertawa bersama. Namun, di tengah kehangatan itu, ada rasa canggung yang terasa di antara mereka.
Rama: (sambil menatap Dira) Kau tahu, hujan ini membuat segalanya terasa begitu damai.
Dira: (tersenyum) Ya, aku merasa hangat di sini, meskipun hujan begitu lebat di luar.
Rama: (sambil menawarkan secarik kain) Gunakan ini untuk menghangatkan dirimu.
Dira: Terima kasih, Rama. Kau begitu perhatian.
Rama: (sambil menatap Dira) Dira, aku ingin bertanya sesuatu padamu.
Dira: (sambil menatap Rama) Apa itu, Rama?
Rama: (sambil mengambil nafas dalam-dalam) Aku sudah lama menyimpan perasaan ini untukmu, Dira. Aku ingin kau tahu bahwa aku sangat menyukaimu.
Dira: (terkejut) Rama, aku tidak tahu harus berkata apa.
Rama: (sambil menatap Dira) Aku tahu ini mungkin terdengar terlalu cepat, tapi aku tidak bisa menahan perasaanku lagi. Aku ingin kau menjadi bagian dari hidupku, Dira.
Dira: (sambil tersenyum) Rama, aku juga merasakan hal yang sama. Aku juga menyukaimu.
Mereka berdua saling berpelukan, menandakan awal dari kisah cinta yang indah di antara hujan yang turun begitu lebat.
Bab 3:
Finishing:
Setelah hujan reda, Rama dan Dira keluar dari pondok kecil. Mereka berdua saling tersenyum, dan akhirnya Rama mengajak Dira pulang ke desanya. Dira setuju, dan mereka berdua berjalan di bawah rembulan yang mulai muncul di langit. Di tengah perjalanan pulang, Rama dan Dira saling berpegangan tangan, menandakan awal dari kisah cinta yang indah di antara hujan yang turun begitu lebat.
Rama: (sambil tersenyum) Aku sangat bahagia bisa bersamamu, Dira.
Dira: (sambil tersenyum) Aku juga, Rama. Aku merasa seperti aku menemukan bagian yang hilang dari hidupku.
Rama: (sambil menatap Dira) Aku akan selalu ada di sampingmu, Dira. Aku akan selalu mencintaimu.
Dira: (sambil memandang Rama) Aku juga, Rama. Aku akan selalu menc