Yang mau saya bahas di sini adalah 'pembelaan' Bambang Pamungkas yang dia tulis di blognya blog. Ada beberapa hal yang menurut saya menarik. Pertama adalah alasan Nurdin Halid bahwa dia tidak diijinkan masuk ke ruang ganti karna tidak memiliki ID Card.
Apakah mungkin seorang ketua umum federasi sepakbola tidak memiliki ID Card? Saya tidak tahu. Yang pasti, inilah kata-kata Alfred Riedl
"Saya sangat kecewa, mengapa Ketua Umum datang ke ruang ganti hanya saat tim ini menang, dan saat kita kalah dia tidak datang kemari"
Dari sini saya mengambil kesimpulan bahwa mendatangi kamar ganti pemain adalah hal yang biasa Nurdin Halid lakukan, saat timnas menang. Dan dengan kata lain juga, ID Card adalah sesuatu yang biasa, yang pasti seorang Nurdin Halid miliki.
Hal menarik kedua yang saya dapatkan dari 'pembelaan' BP adalah paragraf terakhir dari tulisan tersebut.
Saya rasa kita semua di beri anugerah oleh sang pencipta, sebuah daging kecil bernama hati. Dimana hati tersebut, berfungsi sebagai alat kontrol terhadap nilai-nilai kepantasan dari hal-hal yg kita lakukan. Oleh karena itu di akhir artikel ini, perkenankanlah saya untuk sedikit bertanya kepada seseorang, yg dengan sengaja menyebarkan isu yg "SANGAT MEMALUKAN" tersebut...
APAKAH ANDA JUGA MEMPUNYAI HATI...???
Saya ingin menggunakan pertanyaan yang sama untuk seorang Nurdin Halid.
APAKAH ANDA JUGA MEMPUNYAI HATI, dalam dua periode anda sebagai ketum PSSI tanpa prestasi anda masih ingin menjadi ketum PSSI?
APAKAH ANDA JUGA MEMPUNYAI HATI, sewaktu anda menjadi narapidana, anda tetap bertahan sebagai ketum PSSI dan bahkan kembali menjadi ketum setelah keluar dari tahanan?
APAKAH ANDA JUGA MEMPUNYAI HATI, seakan-akan anda berlindung di balik statua FIFA bahwa pemerintah tidak boleh intervensi akan tetapi pada saat yang sama anda membiarkan klub-klub peserta liga untuk terus menerus menghisap dana pemerintah?
APAKAH ANDA JUGA MEMPUNYAI HATI, dengan menceritakan perumpamaan yang begitu indah bahwa "ketika perahu oleng, kita tidak boleh tinggalkan perahu itu. Kita harus tetap di perahu sampai perahu bersandar di dermaga", akan tetapi perahu sudah akan bersandar bulan maret ini tapi anda tetap akan melanjutkan perjalanan anda?
APAKAH ANDA JUGA MEMPUNYAI HATI, bahwa seruan untuk anda mundur ada dimana-mana, bahkan di stadion tempat anda menyaksikan timnas bertanding, tetapi anda tetap menutup telinga dan berkata itu hanyalah ulah oknum dan yang lain hanya terpengaruh. Kalau anda menganggap penonton satu stadion bisa atur untuk meminta anda mundur, saya tantang anda untuk membuat penonton satu stadion meneriakan yel-yel mendukung anda.
Ini semua bukanlah isu-isu lagi, tapi fakta-fakta yang tercatat dalam sejarah persepakbolaan Indonesia. Ya, fakta-fakta yang "SANGAT MEMALUKAN"
Selesai...