Siang itu matahari bersinar dengan teriknya tanpa ampun kepada semua makhluk hidup yang terpapar panasnya tanpa kecuali. Padahal belum juga masuk musim kemarau tapi sudah hampir dua bulan ini awan belum juga menurunkan hujannya. Di cuaca yang membuat keringat siapapun mengucur, Esih mencoba untuk segera pulang ke kamar kostnya yang berjarak tidak lebih dari 100 meter lagi. Dengan sedikit lari-lari kecil ia pun akhirnya sampai di depan pintu kamarnya. "Ah, Akhirnya sampai juga", pikirnya sambil segera melemparkan tasnya yang berisi laptop dan modul-modul kuliah seraya berbaring di kasurnya yang tipis. Meski tipis tapi cukup membuat ia bersyukur karena akhirnya dia bisa merebahkan badannya yang sangat lelah.Â
KEMBALI KE ARTIKEL