"Kenapa kalian lakukan ini padaku?" tanyanya berulang kali. Tapi tak pernah ada jawaban. Hanya kebencian dan kesengsaraan yang menyambutnya. Luka dan lebam menghiasi tubuhnya. Ratapan pilu keluar dari bibir mungilnya. Tapi semua itu hanya menambah intensitas kekejaman yang ditujukan padanya.
Tahun demi tahun berlalu. Dia tumbuh dewasa dengan luka yang tak kunjung sembuh. Luka batin yang mungkin takkan pernah hilang sepenuhnya. Dia masih bertanya-tanya,"Kenapa?" Tapi jawabannya tak pernah datang. Yang ada hanyalah kehampaan dan ketidakpedulian.
Sampai sekarang dia masih harus menjalani rutinitas itu. Pergi ke tempat dimana cinta seharusnya diberikan, tapi yang didapat hanyalah penderitaan tak berujung. Dan satu-satunya yang masih membuatnya bertahan adalah pertanyaan itu. "Kenapa kalian lakukan ini padaku?"