Kehidupan serupa matahari terbit. Perlahan sisi gelap malam mulai terangkat, lantas cahaya pun muncul dan semakin terang benderang membawa harapan baru. Begitu pula transformasi kita selalu dimulai dari kegelapan menuju cahaya baru pengetahuan dan pengalaman.
Kehidupan bagaikan lilin, dimana api semangat terus membakar tubuh dan jiwa kita hingga menyisakan sisa balok lilin yang lebih pendek dan sederhana. Begitu pula, kita terus bertransformasi dari ego dan ambisi hingga menyisakan makna sejati dari hidup.
Metamorfosa tak terlepas dari pengorbanan, seperti kumbang yang terpaksa meninggalkan kulit lamanya untuk terbang bebas. Kita harus rela melangkah keluar zona nyaman untuk berevolusi.
Kita bertransformasi seperti embun yang jatuh ke tanah lalu naik ke udara kembali menjadi embun. Berulang tanpa batas, membawa air baru nan segar. Begitu pula metamorfosa hidup kita membentuk kisah yang tak pernah kering.
Setiap perpisahan dan pertemuan mengajari transformasi. Kesedihan mengajari ketenangan, kebahagiaan kesadaran diri. Semua memberi warna baru pada lukisan kehidupan.
Jadi mari nikmati setiap transformasi yang kita alami. Bergoyang menyongsong setiap angin, siap meraih cahaya dan meneteskan embun kehidupan yang segar. Karena metamorfosa tanpa henti inilah hakiki makna kehidupan.