"Kai, maaf ya, aku tidak bisa jalan-jalan dengamu dulu hari ini. Aku ada urusan penting," ucap Lisa.
Kai menghela napas. Tapi kemudian, ia tersenyum. "Baiklah, kalau begitu lebih baik aku permisi dulu." Ia kemudian beranjak dari kursi biru yang ia duduki.
"Maaf ya Kai sekali lagi," ucap Lisa.
Kai tersenyum lagi. "Tak apa."
Kemudian, setelah ditemani Lisa menuju pintu keluar dan menaiki motornya, Kai pun langsung tancap gas setelah mendapatkan senyuman manis Lisa.
Baru saja Kai dengan motor trailnya beberapa meter meninggalkan rumah Lisa, ia melihat monster menyerang orang-orang lagi dan System di Riderphone memberikannya 'misi'.
|Misi 3: Kalahkan Rhino Chemybugs. Hadiah: 300 poin.|
Kai yang telah mengecet kalau monster tersebut adalah yang dikatakan System langsung turun dan memarkirkan motornya lalu menempelkan Riderphone di telinganya sambil berseru, "Henshin!"
Pinggang Kai langsung dilingkari oleh sabuk perak dengan kotak kecil di kanan dan kirinya, lengkap dengan Kabuto Zecter menempel di depan sabuk tersebut.
"HENSHIN" Kabuto Zecter mengeluarkan suara.
Tubuh Kai pun dilapisi pakaian pelindung yang terlihat berat di bagian atas dan berwarna merah. Kai telah berubah menjadi Kamen Rider Kabuto. Setelahnya, Kai segera menarik tanduk Kabuto Zecter ke arah kanan.
"CAST OFF!" Kabuto Zecter bergaung.
Bagian-bagian berat pakaian pelindung tersebut terpental dari tubuh Kai ke berbagai arah, memperlihatkan armor yang lebih ringan berwarna merah yang mirip dengan bagian tubuh kumbang capit. Tanduk yang menempel di bagian dada Rider itu mencuat ke atas, menempel di tengah-tengah lensa mata birunya.
"CHANGE BEETLE!" Begitulah bunyi Kabuto Zecter setelah tanduk tersebut menempel dengan sempurna dan lensa mata Kabuto mengedipkan cahaya biru.
"Clock Up!" Sabuk Kabuto mengeluarkan suara tepat ketika Kabuto menepuk kotak di sebelah kanan sabuknya.
Tubuh Kabuto langsung bergerak dengan sangat cepat dan menghilang dari pandangan.
Tak lama, tubuh Rhino Chemybugs seperti terhantam oleh sesuatu berulang kali dari beberapa arah. Akan tetapi, hal itu tidak memberikan dampak yang lebih. Rhino Chemybugs nampak sehat-sehat saja. Berulang kali kena serangan tersebut lagi, Rhino Chemybugs tak mengalami cedera apapun.
"Hmm..," gumam Rhino Chemybugs yang kemudian meninju sesuatu di hadapannya.
Rupanya yang ditinju Rhino Chemybugs adalah Kabuto. Chemybugs berbentuk badak itu tahu ke arah mana saja serangan Kabuto.
Kabuto yang terlempar lalu terguling di tanah, mengangkat lengan kirinya dan muncullah sebuah benda putih dengan 'tuas' seperti huruf 'T' dan sebuah tombol di bagian tengahnya. Benda tersebut langsung Kabuto tempelkan di kotak sebelah kiri sabuknya.
"Hyper Cast Off!!" seru Kabuto sembari menaik turunkan tuas benda itu.
"HYPER CAST OFF!!" Benda bernama 'Hyper Zecter' tersebut mengeluarkan suara seperti suara di komputer.
Di saat yang hampir bersamaan, tubuh Kabuto berubah. Dadanya berubah jadi lebih tebal dan berbentuk seperti huruf 'Y', tanduknya jadi memiliki cabang kecil. Sosok Kabuto telah berganti 'Form' menjadi 'Hyper Kabuto'.
Setelah itu, Kabuto menekan tombol Hyper Zecter dan Hyper Zecter mengeluarkan suara, "HYPER CLOCK UP!"
Beberapa bagian armor Kabuto yaitu di sekitar tangan, kaki, dan dada yang seperti huruf Y tadi membuka, bagian tangan dan kakinya membentuk seperti 'sirip'. Beberapa detik setelahnya, waktu berjalan mundur. Rhino Chemybugs yang tadi diserang Kabuto berubah menjadi 'manusia' yaitu seorang pria bertopi coklat dan berjaket hijau.Ternyata yang dikatakan System yang dibaca oleh Kai benar kalau monster bernama Chemybugs adalah orang yang terkena sebuah virus yang ditembakkan dengan sebuah 'pistol' oleh seseorang yang masih belum bisa dilacak oleh System.
Kai mencabut sabuknya dan kembali ke wujud manusia. Karena Kamen Rider Kabuto tidak terpengaruh oleh kekuatan 'Hyper Clock Up', makanya dia melakukan hal itu. Kai lalu menoleh kesana-sini untuk mencari siapa yang menembakkan virus, sebelum kemudian Kai melihat cahaya terang yang terarah ke pria berkaos oblong tadi. Sayangnya, Kai berada di depan pria itu, namun...
"Meong!"
Cahaya tersebut sirna dan tiba-tiba muncul sebuah 'boneka' kucing yang menggemaskan berwarna biru gelap. Boneka tersebut mengeong dengan suara yang sangat lucu dan menggemaskan serta menatap Kai.
Kai mengerutkan keningnya.
"Meong!" Boneka Kucing itu mengeong lagi.
"Ya ampun, aku tidak suka hewan peliharaan, apalagi boneka." Kai kemudian berlalu pergi dengan motornya.
Sesampainya di rumah, Kai langsung menyeduh teh hijau dan bersantai sambil nonton Tv di kamarnya. Namun, sesuatu mengganggu waktu santainya tersebut yang rupanya suara ketukan yang berasal dari kaca jendela besar kamarnya.
Kai segera berjalan ke jendela itu dan membuka gordennya. Ternyata boneka kucing tadi yang mengetuk-ngetuknya. Saat Kai melihatnya, boneka tersebut mengeong.
Kai yang kemudian membuka pintu kamarnya dan mengambil boneka tersebut, mencari tempat baterai atau setidaknya tombol on off. Tapi, Kai sama sekali tidak menemukannya.
Sementara itu, Yui yang sudah selesai makan di CR terlihat sangat senang, karena ia bisa mengobrol dan berbagi canda tawa dengan Emu, Poppy, terutama Hiro, walau Hiro terkesan lebih dingin. Meski tidak ada yang bisa mengantarnya pulang, tapi Yui tetap senang. Di tengah perjalanannya pulang, ia melihat dengan Kai yang tengah mengendarai motornya melaju ke arahnya. Yui pun memberhentikan motor Kai dan Kai langsung berhenti saat itu juga.
"Ada apa?" tanya ketus Kai. "Kau perempuan yang waktu itu kan?"
"Namaku Yui. Aku ingin mengobrol saja denganmu, sekalian latih tanding sebagai sama-sama pengguna System," jawab Yui.
Yui lalu mengajak Kai mengobrol di pinggir jalan. Yui mentraktirnya cokelat panas yang dijual di pinggiran jalan. Yui bertanya Kai habis darimana dan Kai menjawab habis membuang boneka aneh yang membuat Yui langsung tertawa.
"Kenapa tidak kau berikan padaku saja? Memangnya seperti apa sih boneka itu?" tanya Yui.
"Boneka kucing. Tapi kucing aneh dan ajaib," jawab Kai setelah menyeruput coklat panasnya.
Yui tertawa lagi. "Ya sudahlah. Aku cuma bercanda. Oh iya, bagaimana karirmu sebagai petarung? Kudengar dari media kau cuma kalah bertarung satu kali dan yang mengalahkanmu adalah petinju dari Jerman, Berg Kaiser."
"Aku tidak akan pernah melupakannya!" sambar Kai dengan mata berapi-api sambil membayangkan sosok Berg Kaiser yang begitu kuat dan berkharisma dengan rambut pirangnya.
"Lalu, kalian tidak bertanding lagi?" tanya Yui lagi.
"Setelah mengalahkanku dia menghilang entah kemana," jawab Kai sambil mengepalkan tangan kanannya.
Obrolan mereka tidak cuma berhenti sampai disitu, Yui bertanya banyak hal pada Kai, begitupun sebaliknya. Akhirnya, mereka berdua pun akrab dan Kai yang semula masih dingin pada Yui, kini jadi lebih hangat dan terbuka karena Kai berpikir Yui ternyata orang yang sangat baik dan perhatian. Masalah latih tanding, Yui bilang ditunda dulu. Puas mengobrol, Yui pun pulang ke rumahnya dengan diantar oleh Kai, sebelum akhirnya Kai pulang ke rumahnya. Begitu tiba di rumah, Kai kembali pada kegiatan awalnya, bersantai sambil nonton Tv dan minum teh hijau yang ia buat lagi karena yang sebelumnya sudah dingin. Saat itu hari hujan.
Tok tok! Tok tok! Tok tok tok!
Tiba-tiba kaca jendela Kai diketuk-ketuk lagi. Dan ketika Kai mengetuk-ngetuk adalah boneka kucing yang tadi sudah ia buang.
Kai yang kesal melihatnya segera melempar boneka kucing itu ke lantai bawah. Untunglah si boneka kucing sempat membentur atap karet sebelum jatuh ke lantai bawah. Setidaknya, jika ia bisa merasakan sakit, sakitnya tidak begitu terasa. Tapi, ia terlihat sedih dan harus hujan-hujanan sambil mencari tempat berteduh.
Hari berganti. Yui terlihat tengah 'jogging' di taman kota, sebelum tiba-tiba ia melihat Lisa berjalan ke sebuah gang sempit dan menelepon seseorang.
"Itu bukannya Lachesis ya???" Kening Yui mengernyit. "Dia menelepon siapa di gang sepi begini??"
"Baik! Alat berubah wujud Kai akan kuambil hari ini juga," ucap Lisa pada seseorang yang ia telepon yang ternyata adalah Dan Kuroto.
"Bagus! Awasi terus para Kamen Rider, siapapun mereka, dan ambil alat berubah wujud mereka," balas Kuroto.
Lisa mengangguk.
Yui yang mendengarnya langsung terkejut. "Apa?? Dia ..." Ia pun langsung mengambil ponsel pintarnya dari dalam saku celana olahraganya. Tapi tiba-tiba ia ingat kalau dia tidak punya nomor handphone Kai. "Oh iya! Aku lupa meminta nomor Kai!"
Saat Yui kembali melihat ke arah Lisa, tiba-tiba saja Lisa menghilang yang membuat kaget Yui. Tapi, Yui tersadar kalau ada jalan lain di gang sempit itu dan Lisa pasti lewat sana.
Dan benar saja, Lisa memang lewat sana. Dan mendadak, ia bertemu Kai.
"Lisa?" kata Kai.
Lisa tersenyum. "Halo Kai... Hari ini aku ada waktu lho untuk jalan-jalan." Ia mengedipkan sebelah matanya.
Kai langsung tersenyum simpul mendengarnya. "Kalau begitu, ayo! Karena aku tidak bawa kendaraan karena sedang jogging, kita naik taksi saja! Aku mau mengajakmu ke 'Kafe Coklat'."
Lisa mengangguk dan tersenyum. "Kafe Coklat? Sepertinya menyenangkan! Baik! Itu terserah padamu."
Kai langsung menelepon nomor taksi online langganannya dan menunggu beberapa saat bersama Lisa, tanpa sadar kalau Lisa diam-diam berhasil mengambil Riderphone Kai yang ada di saku celana Kai yang sebelah kiri.