Tiket untuk turis adalah 750rs, sekitar 150rb rupiah, sementara tiket untuk turis lokal hanyalah 20rs atau 4rb rupiah. Sangat jauh berbeda memang, tapi diberikan pelayanan yang sedikit lebih baik. Setiap orang diberikan air mineral botolan -mengingat cuaca saat itu hampir 47 derajat celcius dan sangat cerah- dan setiap grup disediakan tour guide yang akan menceritakan sejarah Taj mahal. Guide ini gratis, tapi tidak ada salahnya untuk tetap memberi tips pada akhir tour. Dari si tour guide ini juga kita mengetahui bahwa makam asli Mumtaz Mahal berada dilantai bawah dan tidak dibuka untuk umum. Yang didisplay di lantai utama hanyalah replika dari makam beliau. Kompleks Taj Mahal begitu luas. Terdiri dari empat gerbang dan memiliki taman yang sangat luas dengan beberapa gedung lain yang katanya merupakan guest house dan mesjid. Dalam hati saya berpikir, berapa banyak rakyat yang dipekerjakan pada masa itu, berapa besar kekayaan kerajaan yang digunakan saat itu demi memuaskan keinginan sang raja yang pasti bisa dikatakan tidak biasa saja ini.
KEMBALI KE ARTIKEL