siapapun warga negara indonesia berhak mencalonkan diri menjadi presiden republik tercinta ini , Itupun kalau mereka dapat di terima oleh rakyat indonesia, baik sipil maupun meliter sama saja yg terpenting adalah rekam jejaknya baik dan tak bermasalah di masa yg lalu. system perpolitikan kita yang ada saat ini masi berpedoman pada sosok seorang yg di figurkan dimata masyarakat kita tetapi bagi partai politik di indonesia siapa yg menjadi ketua partai saat ini mereka yg berhak menjadi capres. padahal kalau memang kita mau terbuka dan lebih berdemokrasi seharusnya partai partai politik itu harus mencari dan menyeleksi para kadernya yg terbaik.
Seperti di negara paman sam, lihat saja baik dari demokrat atau republik mereka menyaring calon kandidat presiden dari kader kader yg terbaik yg saat ini menduduki senator atau governor . dianatara mereka sendiri dilakukan adu kepintaran di depan publik dgn cara debat politik di antara sesama kader partai. Dan dari hasil penyaringan itu maka mereka mendapatkan para kandidat yang terbaik dimata para pendukung mereka masing masing , baik itu dari demokrat atau republik .
sedang di negara kita tercinta ini sangat beda sekali dan otoriter siapa yang menjabat ketua partai saat ini wajib hukumnya haram bagi yg lain mencalonkan diri jadi presiden, karena sudah menjadi tradisi parpol di indonesia yg hanya terpaku pada aturan yg otoriter . dan saya yakin tak akanada berani komentar atau menentang perubahan di parpol karena berat hukumnya buat mereka yg vocal, seakan mulut mereka tiu pun ikut terkunci dan sangat tabu sekali membicara kan sosok capres di luar ketua partai . padahal para politik kita itu jago jago berdebat , lihat saja saat mereka berdebat mereka berbicara sampai berbusa busa jika kita lihat di acara televisi. tapi jika sudah menyangkut nama calon presiden seakan mereka seperti macan ompong yg hilang taringnya.
kenapa begitu tabu jika menyangkut pencapresan dan seakan ada laranganan untuk membicarakan itu di internal partai mereka. kalau saja meraka cerdas dan visioner kenapa mereka harus memaksakan diri untuk wajib memilih sang ketua partai ,walau pun ketua partai mereka sudah tak laku laku di jual dan tak mempunyai track record yg baik, elektabilitas yg tidak di sukai masyarakat tetapi heran mereka memaksakan diri . dan pada akhirnya apa yg terjadi, "rakyat indonesia akan mendapatkan durian busuk. di luar wangi di dalamnya rusak."
sangat menyedikan bukan, orang orang yg bermasalah di mata masyarakat ingin jadi presiden dan mendeklarasikan dirinya sebagai presiden dengan segala cara di paksakan sedangkan kasus kasus mereka yang dulu saja belum terselesaikan. kita tidak perlu tunjuk hidung rakyat indonesia sudah tahu mana orang yg berambisi jadi presiden mana yg tidak.
Seharusnya mereka mereka itu , orang yg sudah tak laku lagi dan uzur di mata masyarakat menyadari diri percuma saja merka maju dan toh pada akhirnya meraka nanti akan kala lagi. kalau tahun depan calonnya hanya itu itu saja sama saja rakyat indonesia di kasi makan yg busuk yg di paksakan. demi untuk kebaikan dan perubahan bangsa ini parpol parpol harus merubah paradigma di dalam tubuh parpol. munculkan kader kader mereka yg terbaik bukan di tutup rapat rapat , bukalah pintu selebar lebarnya bagi kaum yg mudah dan mempunyai visi dan misi yg baik juga di dukung oleh elektabilitas tinggi dan di percaya oleh rakyat.
karena jika ini terus terjadi tanpa ada regenarsi kader yg terbaik di dalam parpol itu , maka indonesia akan makin terpuruk makin kedalam , politik di negara kita ini memang butuh waktu dan perjuanagan untuk mendapatkan calon pemimpin yg berintegritas tinggi terhadap bangsa dan negara dan mau bekerja untuk rakyat indonesia dgn hati yg tulus. tetapi parpol di indonesia lebih suka mencari jalan yang singakat yang tak mau bersusa susa , yah..dgn cara obral di kaki lima dalam berpolitik. dengan system perekrutan dan kaderisasi yg terjadi maka menimbulkan cost yg sangat tinggi sekali dgn jumlah uang yg sangat besar untuk menjadi anggota legeslatif maka kita jangan lah heran jika para kader dari partai tersebut jika suatu saat nanti saat mereka sudah memegang suatu jabatan tertentu. maka tikus tikus baru akan lahir lagi dan dgn sanat mudah sekali mereka tergelicir di lubang korupsi yg sama dan yang makin paranya merekamelakukan korupsi tersebut secara berjamaah.
di indonesia ini terlalu banyak partai, dan hampir semua partai yg ada saat ini bermasalah. rakyat indonesia haruslah pandai dalam mencari sosok presiden tahun depan carilah sosok yg membumi dan yg mengayomi rakyatnya, sosok yang sederhana yg mencerminkan jiwa bangsaan kita, sosok yg menpunyai pemikiran kedepan dgn niat yg tulus sebagai pemimpin yg di amanati rakyat. bukan yg meminta jabatan ke rakyat agar dia jadi presiden. sosok yg merakyat yang mau mendengar keluk dan kesah derita rakyatnya. sosok yg tegas dan berwibawah dan di segani bukan karena meliter tapi karena kebijakan yg di buat mensejaterakan rakyatnya.
Siapa sosok calon presiden 2014 tahun depan. yg bisa membawah indonesia kearah yang lebih baik, semoga para petinggi partai politik sudah dan mau berani mengambil jalan yg berbeda demi untuk mendapat akan sosok presiden yg terbaik. dan jika kita masi di suguhi capres capres yg itu itu saja. alamat kita akan berjalan mundur kebelakang dan tak ada perubahan di negeri ini.
semoga akan ada momentum yg terbaik untuk itu dan orang orang yg sudah tak laku laku berdagang di pentas politik di minta dengan secara hormat dan rasa malu. untuk mengundurkan diri demi kebaikan bangsa dan negara. dan kaum kaum mudah yg terbaik dari kader kader mereka di munculkan agar rakyat bisa memilih yg terbaik . rakyat akan mendukung bagi siapa saja yg mau berkorban untuk memajukan negaranya dan jangan lah ragu untuk majubagi kaum mudah yg berpotensi . karena negara ini bukan milik keluarga dan bukan milik ketua pemimpin partai. semoga mysteri pemilihan presiden 2014 berakhir dgn ending yg indah
Wasalam
Ridwan Garcia