Awal pembuatan gado-gado bermula dari tangan masyarakat Tugu yakni yang aslinya keturunan Portugis. Sebutan masyarakat Tugu muncul ketika mereka tinggal di Indonesia, yang sebelumnya mereka dibawa oleh pihak Belanda untuk dijadikan budak. Seiringnya waktu, mereka mendirikan kampung sendiri yaitu kampung tugu, berasal dari kata por-tugu-ese.
  Diciptakan dari keturunan Portugis, maka nama sebutan pertama gado-gado ialah 'Gadu' berasal dari bahasa Portugis berartikan makanan yang dicampur.
  Lantas mengapa bisa dianggap berasal dari daerah Betawi? Kampung Tugu merupakan sebuah kampung yang dulunya dihuni oleh masyarakat keturunan Portugis. Lokasi Kampung Tugu terletak di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Di kampung Tugu mereka tetap melestarikan kuliner mereka, salah satunya gado-gado itu sendiri.
  Hingga saat ini gado-gado sudah identik sebagai kuliner khas Betawi, makanan ini sudah populer saat zaman era orde lama bahkan tidak jauh dari sebelum era tersebut. Lantas mengapa demikian? hal itu dibuktikan dengan lagu yang bertajuk "Gado-gado Betawi" yang dinyanyikan oleh Ivo Nelakreshna, lagu tersebut diketahui umum pada saat itu.
  Kini, di berbagai tempat bahkan di domisili saya sendiri tak ada yang tak menjual gado-gado, banyak sekali warung kecil di pinggiran jalan menjual makanan tersebut. Gado-gado dapat dinikmati oleh semua kalangan, meski tampilannya sederhana,  gado-gado merupakan kuliner Indonesia yang seharusnya patut kita banggakan.