Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen | Mahkota Duri

14 April 2017   13:32 Diperbarui: 15 April 2017   11:00 1079 8
Perempuan itu duduk di sana. Di antara barisan bangku kayu panjang. Ia dengan rambut kepangnya serta gaun bunga - bunga yang sederhana, selalu seperti lonceng yang begema di relung hatiku yang hampa. Sejak awal aku sudah menyukainya. Sikapnya yang santun dan penampilannya yang sederhana, selalu menjadi catatan - catatan penting dalam buku harianku. Pada awalnya bunga itu sangat indah, dan aku ingin memetiknya. Tapi aku putus asa. Kedua tanganku bahkan tak mampu menjangkaunya. Jika saja angin berbaik hati padaku, maka aku hanya bisa mencium wangi tubuhnya dari sisa - sisa aroma yang diterbangkan oleh sang angin. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun