Menggambarkan kasih sayang, patah hati
Namun tak ku temukan satu yang sesuai
Setidaknya untuk menggambarkan apa yang ku rasakan saat ini
Aku melewati suatu masa dan suatu rasa yang si sebut tawar
Dimana tak ada rasa apa-apa
Sayur tanpa garam
Hidup tanpa rasa
Jika ada keajaiban untuk memutar waktu,
Aku akan kembali kemasa dimana bertebar rasa ini dan itu
waktu aku bernyanyi “Bila sampai hari ini, masih ada cinta yang membuat kita satu, Itu semua anugrah yang kuasa”
Saat aku tak dapat melepas satu rasa sekian lama
Memendamnya sementara aku tak pernah berfikir,
Ternyata saat itu jiwaku terlalu boros akan perasaan,
Hingga tak ada yang tersisa untuk hari ini.
Ini yang ku dengar “susah banget ngeluapain dia.”
“sedih. Dia udah berubah.”
“senyum-senyum sendiri. Kami udah baikan.”
“kayaknya aku masih perang dingin sama dia.”
“ah, gausah berharap, dia mau balikan sama mantannya”
“Hayo, si Playboy bikin galau ya?”
“sebenarnya ini salahku ya? Sedih kali dengar dia ngomong kayak gitu”
Mereka punya rasa.
Aku berhap yang sama.
Indah hidup ini dengan kamu, rasa-rasa
Bervolume
Menimbulkan irama seperti detak jantungmu
Melukiskan senyum terindah dengan rasa
Mengucurkan air mata juga dengan rasa
Jadinya aku terheran saat ada yang berkata “ be single 10 years ahead”
“Bila rasaku ini rasamu, sanggupkah engkau menahan mati rasa dihati?”