Sejak Gereja Berdidi tahu 2007Â jemaat mengadakan Ibadah tanpa gangguan dan warga sekitar tidak mempersalahkan, akan tetapi pada Desember 2009 mulailah gangguan berupa lemparan batu di atas atap gedung Gereja oleh orang- orang yang tidak bertanggungjawab. Awalnya tahun 2010 tepatnya pada tanggal 3 Januari ketika jemaat mengadakan ibadah, tiba -tiba warga yang telah mendapat
provokasi dari salah satu
organisasi radikal ,berdemo di depan Gereja dengan teriakan - teriakan agar jemaan menghentikan Ibadah.
Pdt. Palti Panjaitan dan majelis jemaat juga melaihat bebera warga yang mengasah parang untuk menakut-nakuti jemaat. Akhirnya Ibadah di alihkan ke Kantor desa jejalen. Namun para pendemo juga mengikuti sampai di depan Knator Kepala Desa untuk kembali menghentikan kegiatan Ibadah Jemaat.
KEMBALI KE ARTIKEL