Agung bergeming. Ia sudah terlalu lelah. Ia duduk di kursi ruang tamu. Di depannya, rekan -- rekannya sudah bersiap untuk pulang. Hanya Guntur yang berbalik dan bertanya kepada Agung. Bahkan Guntur pun sudah memakai jaket tebalnya, juga menenteng helm motornya. Namun, melihat Agung putus asa, Guntur pun duduk di sebelahnya.
KEMBALI KE ARTIKEL