Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Kaskus Wajah Citizen Jurnalism

11 April 2013   23:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:21 170 0
Perkembangan teknologi media begitu pesat terlebih dengan berkembang pesatnya jaringan internet di kalangan masyarakat. Semakin hari semakin mudah menemukan dan menggunakan jaringan internet dalam kehidupan sehari-hari. Menurut data terbaru dari situs internetworldstatsIndonesia menempati peringkat 11 dengan total penduduk kurang lebih 245,6 juta dengan 39,6 juta yang menjadi pengguna internet. Angka ini tentu merupakan angka yang cukup besar bagi negara kita.

Internet bukan lagi menjadi hal yang langka dan asing bagi masyarakat Indonesia. Tidak mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan dan status. Setiap orang bisa mendapatkan dan menggunakan internet. Sebagai perbandingan saja bahwa anak SD sudah mengenal internet bahkan oleh sekolah diwajibkan mempunyai laptop dan mencari gambar melalui internet. Sistem telah memperkanalkan internet pada masyarakat Indonesia.

Terlepas dari berkembang pesatnya penggunaan internet di Indonesia tentunya terdapat beberapa akibat negative yang dimunculkan kemudian hari. Menurut situs waspada.com tahun 2012 terdapat peningkatan jumlah tindakan pemerkosaan yang disebabkan oleh video atau gambar porno yang di dapat di internet . Selain ada sistem yang mendukung tersebar luasnya internet seharusnya pemeritah juga mempunyai cara untuk menekan segi negative yang muncul.

Bagi dunia jurnalistik perkembangan internet juga menimbulkan dampak yang luar biasa. Arus informasi begitu cepat disampaikan oleh pembaca tanpa harus menunggu hari berikutnya. Sebuah kejadian langsung dapat dilaporkan dan diperlihatkan video atau gambarnya saat itu juga. Internet menunjang kecepatan arus informasi tersebut.

Jurnalisme Online

Saat ini istilah Jurnalisme Online begitu kuat begi para pembaca. Ketika terjadi sebuah kejadian yang bombastis orang langsung membuka internet dan mulai mencari informasi dari kejadian tersebut. Dalam hitungan detik akan mendapatkan informasi tersebut.

Menurut artinya Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet. Internet mempermudah pekerjaan jurnalistik, sebab jurnalistik dapat dapat dilakukan melalui PC atau komputer. Dengan menggunakan internet sebagai alat reportase atau sumber informasi bagian media-media tradisional atau koran.

Beberapa media masa cetak dan televisi mulai menambah media penyampaian informasinya melalui online. Atau terdapat beberapa media yang mengkhususkan diri pada penyampaian informasi melalu internet. Terdapat beberapa karakter media dalam jurnalisme online. Tetapi intinya penyampaian informasi tersebut menggunakan internet sebagai medianya.

Kecepatan menjadi kunci utama dalam penyampaian informasi melalui internet. Meskipun demikian kecepatan terkadang menjadi batu sandungan dalam mewujudkan nilai jurnalistik itu sendiri. Ketapataan, akurasi, serta keseimbangan terkadang menjadi nomer sekian dalam fokus pemberitaan. Bagi beberapa media kecepatan menjadi yang utama.

Beberapa kasus menunjukan bahwa terdapat kesalahan fatal dalam memberikan keakuratan data. Menulis jumlah korban, menulis nama, serta mencari informasi yang benar tentang kronologi kejadian sebuah peristiwa. Itu semua menjadi nomer sekian. Itu menjadi PR besar bagi media yang bergerak di jurnlisme online.

Tetapi diluar dari dampak negative yang muncul, terdapat beberapa nilai besar yang patut diacungi jempol. Yaitu arus informasi dari masyarakat biasa begitu kuat. Setiap orang bisa menulis apa pun dan informasi itu termasuk dalam keluarga besar jurnalisme online.

Citizen Jurnalism
Untuk saat ini kekuatan terbesar di internet adalah informasi. Muncul beberapa situs internet dan sosial media yang menyediakan kolom bagi masyarakat umum memberikan atau melaporkan informasi yang ada di sekitarnya. Melaui facebook, twitter, portal berita dsb. Itu semua tergolong dalam kelompok citizen Jurnalism.

Jurnalisme masyarakat adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisa serta penyampaian informasi dan berita. praktek jurnalisme ini dilakukan oleh non profesional jurnalis dalam hal ini oleh masyarakat.
Di Indonesia sendiri jurnalisme warga mulai berkembang mulai tahun 2002-an berbarengan dengan kemunculan jejaring sosial dan beberapa kejadian bencana alam dan terorisme. Semenjak itu orang terbiasa berbagi informasi di internet. Memang terkadang mereka menghiraukan konsep jurnalisme warga tetapi tanpa disadari mereka sudah melakukan jurnalisme warga tersebut.

Mereka hanya mendapatkan informasi yang orang lain tidak melihat atau merasakan secara langsung dan membagikan informasi tersebut melalui internet. Cukup mudah dan praktis. Dengan cara ini informasi begitu cepat menyebar dan begitu cepat mendapatkan tanggapan yang beragam. Tentunya yang menjadi berbeda adalah profesionalitas seseorang dalam memberikan informasi yang terbingkai dalam jurnalisme itu sendiri.

Perbedaannya terdapat pada ada tidak nilai jurnalistik dalam informasi tersebut tetapi yang sama adalah informasi tersebut tersalurkan begitu cepat.
Ada beberapa website di internet yang memberikan fasilitas tersebut. Salah satunya adalah forum Kaskus.

KASKUS
KASKUS adalah rumah bagi siapa saja untuk menemukan segala hal yang mereka butuhkan. Jutaan orang menggunakan KASKUS untuk mencari informasi, pengetahuan, bergabung dengan komunitas baru, hingga jual beli segala jenis barang dan jasa dengan harga terbaik. KASKUS terbagi kedalam dua jenis forum yaitu Forum & Forum Jual Beli (FJB). Forum adalah tempat untuk mendiskusikan segala hal. FJB adalah tempat untuk bertransaksi jual beli segala macam produk.
Forum diskusi KASKUS kerap memberitakan informasi yang tidak bisa ditemukan di portal-portal berita lain.

Di KASKUS juga tercipta jargon & istilah-istilah khas yang akhirnya menjadi budaya pengguna internet di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Juragan, Pertamax, Rekber, COD, dan istilah-istilah lainnya.

KASKUS didirikan pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Andrew Darwis, Ronald, dan Budi membuat KASKUS untuk memenuhi tugas kuliah mereka. KASKUS sendiri bertujuan untuk mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Indonesia melalui berita-berita Indonesia yang diterjemahkan.

Pada tahun 2008, Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata memutuskan untuk mengelola KASKUS secara profesional. Situs KASKUS, personel & infrastuktur yang terkait akhirnya diboyong ke Indonesia pada tahun ini.

Jurnalisme warga dan KASKUS
Kaskus menjadi media yang banyak dikunjungi pengguna internet. Segala informasi tersedia karena setiap orang dengan bebas memberikan informasinya. Tentu ada beberapa peraturan yang wajib dipatuhi.

Jurnalisme warga sangat kentara di dalam forum kaskus. Layaknya porta berita, di forum kaskus kita bisa mendapatkan informasi yang up-date layaknya porta berita bedanya Kaskus lebih mengedepankan informasi dan tampilannya.

Salah satu contoh ketika terjadi sunami di Jepang. Pada saat itu juga kaskuser yang ada di jepan memberikan informasi kerusakan, berapa orang Indonesia yang menjadi korban, apa yang mereka butuhkan dsb. Informasi tersebut datang cepat sekali.

Saat ini Kaskus sebagai forum mendapat tempat tersendiri di pengguna internet selain mudah kaskus juga menjadi trend center pengguna internet. Ketika artikel yang di tulis menjadi Hot Tread maka kebanggan tersendiri bagi penulisnya.

Arus informasi akan semakin cepat tersebar dan Kaskus menjadi bagian dari perkembangan kecepatan arus informasi tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun