Ketika aku berdoa
Aku tidak akan berdoa lagi kepada Tuhan dengan esensi yang bernada "Tuhan semoga hari ini berjalan lancar, Tuhan semoga apa pun yang aku lakukan berjalan lancar"
Aku menyadari, ketika aku berdoa seperti itu
Membuatku berpikir
Hey, yang Tuhan siapa?
Kok kamu suruh-suruh Tuhan melancarkan rencanamu?
Jadi, yang Tuhan itu siapa?
Aku atau kamu?
Aku mencoba merenung kembali bagaimana seharusnya berdoa yang pas
Tuhan aku akan berdoa
"Tuhan apapun yang terjadi, aku berdoa supaya bisa menjalaninya sesuai dengan rencanamu"