Tidak ada yang spesial dalam piala AFF, kita sudah berkali2 masuk final (walaupun belum ditakdirkan jadi juara). Tapi AFF kali ini harus membuat kita lebih sadar bahwa :
1. Sistem Herarki Para Pejabat adalah Monarki
Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pemimpin di negara kita seperti raja, dia punya kekuasaan dan dia dapat upeti (namanya bisa apa saja : hadiah, jatah, tanda terima kasih dsb). Anehnya budaya yang sudah mengakar selama puluhan tahun dan secara non formal terlegitimasi, saat ini menjadi alat politik untuk mencap lawan politiknya sebagai KORUPTOR. Maling teriak maling. ( http://news.okezone.com/read/2010/12/30/337/408642/mengendus-aroma-korupsi-tiket-piala-aff )
Jika ingin menjadi pemimpin atau melanggengkan kursi kepemimpinannya harus "sungkem" sama pemimpin yang punya kekuasaan lebih tinggi ( http://bola.kompas.com/read/2010/12/20/09385738/Lagi..Nurdin.Cium.Tangan.SBY )
2. Budaya "Nebeng"
Banci Tampil, itulah istilah anak muda sekarang untuk mendeskripsikan seseorang yang ingin selalu mendapat perhatian dari orang lain dengan hobinya yang selalu tampil ke muka publik.
Kita lihat, belum apa-apa para banci tampil sudah "nebeng" popularitas tim nas dengan mengadakan kegiatan dadakan yang merusak mental para pemain timnas. ( http://suar.okezone.com/read/2010/12/27/59/407613/ceremony-pssi-berujung-petaka ). Padahal disisi lain rakyat kecil yang jadi korban di "cuekin" ( http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/30/191730/265/114/Berjibaku-Rebut-Bola-Keadilan-Lapindo )
3. Budaya Pasrah dan Saling Tuding
Binatang yang paling diminati di Indonesia adalah kambing hitam. Yang memerintahkan siapa, yang masuk penjara siapa. Kalau sudah seperti ini kata-kata terbijak yang keluar dari mulut adalah "Pasrah saja, kita serahkan semua sama yang di atas (cicak apa tokek nih maksudnya ?)". ( http://www.detiksport.com/read/2010/02/05/171914/1294031/76/tak-didukung-pemerintah-pssi-pasrah )
4. Hobi Bermain Kata-Kata (pembodohan orang bodoh)
Mengolahragakan masyarakat, memasyarakatkan olahraga. Sepak bola tidak mengenal politik tapi politik mengenal sepak bola (emang si politik dari klub mana, pak ? BERKELANA FC ya ?). ( http://metrotvnews.com/metromain/newscat/olahraga/2010/12/21/37421/PSSI-Gunakan-Dana-Ical-untuk-Pembinaan ) .
Mungkin ada yang mau menambahkan ?