Suatu pagi di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro, Pak Makmum bersusah payah berusaha masuk ke gerbong KRL Commuter Line jurusan Tanah Abang. Pak Makmum terdorong dari kiri, kanan dan belakang, sementara ia kesulitan untuk maju karena gerbong telah penuh sesak. Akhirnya Pak Makmum dapat masuk ke gerbong, walaupun ia tidak dapat berdiri dengan nyaman. Untuk bernafas pun ia kesulitan.