Penculikan melalui sosial media seperti faceboo
Seperti yang dialami oleh salah seorang siswi di sebuah SMP swasta di Depok, AAS (nama samaran) baru-baru ini, yang menjadi korban pemerkosaan bermodus “jualan cinta” di dunia maya tersebut. Permasalahan sebenarnya tentu bukanlah soal angka dari duit yang diimingkan pelaku, melainkan lebih karena faktor kegandrungan yang berlebihan dalam melakukan hubungan social di facebook. Barangkali, rang yang kenal lewat FB kemudian diajak ketemuan bagi kebanyakan orang (termasuk AAS) masih diangga sebuah pencapaian yang bagus.
Sehingga, hal itu menjadi sebuah kesempatan emas bagi para pelaku “bisnis” perdagangan manusia untuk menggunakan FB sebagai alat untuk “memancing” korban. Al-hasil, FB pun kini mengintai anak sekolahan. Dan AAS barangkali adalah salah satu korban yang harus menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait, menduga kasus penculikan dan pemerkosaan yang terjadi pada AAS merupakan bagian dari sindikat perdagangan manusia. “Kita menduga orang-orang ini (pelaku)adalah sindikat perdagangan manusia,” KatanyaArist seperti ditulis Detik.com, Jumat (5/10/12). Oleh karenanya Arist meminta pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus yang menimpa AAS tersebut.
Seperti diketahui, kondisi AAS hingga berita ini ditulis sungguh memperihatinkan, Ia tidak dapat masuk sekolah akibat trauma berat yang dialaminya.
"Kita dua hari lalu ke rumahnya untuk memberikan pendampingan. Kondisi siswi itu masih mengalami trauma berat akibat kejadian yang dialaminya,” Arist. Tidak hanya AAS, keluarga korban menurut aris juga mengalami hal serupa. “Keluarga siswi SMP itu juga mengalami trauma, jadi bukan anaknya saja,” katanya.
Polresta Depok Bentuk Timsus