Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

(Fan Fict) Nasehat Mpok Atieq untuk Rapi Ahmed

14 April 2013   14:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:12 246 5
Artis senior Mpok Atieq bergegas menuju Lido Sukabumi.  Beliau bukan hendak wisata ke setu itu, namun beliau ingin menjenguk teman sesama artis Rapi Ahmed.  Pasalnya Mpok Atieq semalam bermimpi bertemu pemuda sendu yang sedang dalam perawatan rehabilitasi. Mimpi tersebut membuat artis logat betawi kental ini tidak bisa tidur. Pagi pagi setelah berdandan ringkes , dia berkata kepada anak anaknya " ayo kite berangkat" " berangkat kemane nyak " si anak bareng yahutin. "ngak pake tanya, ini genting ech penting, ayo siap siap , setengeh jam lagi kita cabut" Seperti militer Mpok Atieq memberi komando kepada seisi rumah.  Mpok mempunyai wibawa besar dalam keluarga, anak anaknya semua penurut.  Ngak sampe hitungan 15 menit semua sudah siap di dalam mobil.  Berangkat menuju luar kota. “ Kite tamasye ke kebon raye Bogor ye nyak “ “ kagak, kite bukan mau seneng seneng, terus kita ke arah sukabumi  “ “lue diem jangan banyak bacot, ntar kalo gue suruh brenti lo brenti, ayo jalan terus” Mobil melaju dengan kecepatan sedang melewai simpanagn Bogor terus melaju ke Sukabumi. “ Nyak,  laper neh blon sarapan” si bungsu merajuk. “ Noh ade aqua lo minum aje,  ntar juga sampe , dikit lagi”  mpok ngak sabaran mendengar rengekan ank anaknye. Sianak diem ngak berani lagi ngedumel. Sodara sodara,  Mpok Atieq beda dengan tampilannya dengan  di layar tv.  Kalau sedaang manggung, pemirsa kenal dengan tampilan slebor dan norak, inilah ciri khas si mpok.  Tetapi di lingkungan keluarga Mpok Atieq adalah seorang Bunda yang luar biasa. “ belok, belok kiri, naik keatas,  kite udeh hampir nyampe “ Tiba tiba Mpok memberi aba aba kepada sopir.  Anak anak menduga,  kemane neh arah Bunda mengajak kita jalan jalan hari ini.  Jalan menanjak sempit melewati perumahan penduduk.  Dari jauh sudah kelihatan gapura yang tinggi dan kokoh.  Mobil secara perlahan mendekati pintu gerbang. “ Selamat pagi, Ibu, ada keperluan apa ?” Satpam berseragam biru menyapa dengan sopan santun ramah tamah. Belom lagi Mpok Atieq menjawaab, si satpam sudah ketawa duluan,.. “Oh mpok atieq ye, silahkan silahkan silahakan (hebat 3 x silahkan)” “Mau menjenguk Rapi ye, ntar saye anter sampe di baraknya” Mpok Atieq tersenyum lebar, wadoh inilah salah satu nikmatnya jadi orang terkenal, semua menjadi lancer,..hehehehehe Para penumpang mobil baru ‘ngeh.  Ternyata Ibunda nya akan menjenguk Rapi Ahmed.  Mereka semua terdiam, terharu, oh betapa pedulinya Bunda kita.  Mobil melaju melwati bangunan bangunan kokoh nan tertata rapi.  Ya disinilah tempat Rapi Ahmed di rehabilitasi.  Pusat Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional terletak di Lido Sukabumi mempunyai kemampuan merehab residen penyalahgunha narkotika dengan kapasitas  500 tempat tidur. Rapi Ahmed dibawa ke ruang pertemuan.  Rapi bersedia menerima tamu dan terkadang Rapi menolak tamu, itu hak residen yang tidak bisa  diganggu gugat. Perawakan anak muda sendu ini tampak  agak kurusan, brewok di sekujur wajahnya dibiarkan tumbuh.  Rapi terlihat tegar. Mpok Atieq langsung memeluk rekan sesame artis.  Pelukan itu lama sekali, Rapi tak hendak melepaskan pelukan bundanya, bunda segala artis yang berhati mulia .  Mpok Atieq membiarkan Rapi menangis di pundaknya. Mpok mengelus punggung Rapi dengan penuh kasih sayang.  Tak terasa air mata Mpok menetes merasakan betapa  sobat sesame artis  dalam cobaan kehidupan yang maha berat.  Anak anak dan petugas ikut terhanyut dalam suasana haru.  Inilah perjumpaan bersejarah bagi kedua insan dunia seni. Mpok Atieq membimbing rapi menuju tempat duduk. Mereka berendeng bersanding duduk di sofa.  Anak  anak Mpok Atieq agak menjauh, mereka tahu Ibundanya akan menyampaikan  pesan khusus  kepada Rapi. Rapi masih menangis, habis air matanya, Tak biasanya anak muda ini begitu hanyut dalam perasaanya   Inilah keajaiban hati, ketulusan hati Mpok Atieq mampu menyentuh hati Rapi nan paling dalam.  Kepedulian yang sangat luar biasa tanpa rekayasa. Mpok Atieq bicara dengan pelan, sambil menatap wajah rapi. Dipegangnya tangan anak muda itu dengan lembut, ibarat seorang ibu dan anaknya nan sudah lama tak bersua. Adegan ini merupakan adegan terbaik seandainya di tayangkan di layar lebar.  Mulailah kedua insan ini bicara dari hati ke hati. “ Anak ku Rapi, Bunda mengerti bagaimana perasaanmu.  Bunda sangat paham dengan deritamu” Rapi terisak, dia tak pandai berkata kata ..… “Anak ku, terimalah cobaan ini dengan ikhlas, dikau harus kuat, karena semua cobaan itu di berikan oleh Allah SWT sesuai dengan kemampuan hambanya dalam menerima takdir ” “Bunda yaqin dikau kuat, peristiwa ini hanya masalah waktu saja, semua akan berakhir untuk kebaikanmu ananda” Rapi mulai terdiam, dia menyimak baik baik apa yang disampaikan oleh Bunda. “ Anak ku, peristiwa ini  adalah merupakan kebaikan bagimu.  Pada dasarnya dikau diselamatkan. Sadarkah ananda  bahwa selama ini betapa sibuknya dirimu dalam kegiatan dunia artis.  Dari pagi hingga ketemu subuh lagi dikau melakoni semua permintaan selebrita itu. Anak ku, kemampuan tubuh kita ini terbatas, memang dikau kuat menjalankannya, namun sebenarnya organ tubuhmu dipaksakan untuk melakukan kegiatan yang sangat sibuk itu.  Seolah dikau “memakan masa tua mu” Lihatlah sejarah kehidupan artis yang tidak memperdulikan kesehatan badan .  Mereka banyak yang “rontok” di usia dewasa.  Sesungguhnya jantung, ginjal dan paru paru serta organ tubuh lainnya memerlukan waktu istirahat.  “ “Jadi anak ku pesan Bunda, sekali lagi terimalah musibah ini dengan ikhlas.  Dikau akan mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dari peristiwa ini.  Engkau akan mendapatkan kembali semuanya, karena Bunda yakin jiwa  seni yang mengalir di darahmu adalah titisan dari seni seniman kualitas dunia.” Rapi terdiam, dia paham nasehat Mpok Atieq adalah nasehat seorang Bunda untuk kebaikan dirinya Rapi berbisik pelan kepada Mpok Atieq “ Terima kasih Bunda” “Rapi menerima takdir ini dengan lapang hati, Rapi siap bergelut dengan waktu karena semua ini akan berakhir.  Rapi akan mengubah pola hidup ke pola hidup  sehat, menjaga hati dan raga sesuai dengan fitrah manusia biasa” Mpok Atieq tersenyum renyah, Rapi Ahmed sangat bahagia menerima kunjungan seniornya, inilah satu satunya senior yang mampu membuka hatinya. “Terima kasih Bunda, doakan semoga Rapi tetap tegar menghadapi musibah ini.” The end,..

“CATATAN: Cerita ini hanyalah fiksi, dan murni hasil imajinasi saya belaka”

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community (sertakan link akun Fiksiana Commnuity sebagai berikut ini

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun