Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Apresiasi Kepada Bapak Hatta Rajasa, Wong Kito Galo Naek Panggong Nasional

2 Juni 2014   15:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 277 2
Artikel ini ditulis ketika Bapak Taufik Kiemas Wafat, sebagai apresiasi atas sosok wong kito galo tempat awak dilahirkan dan dibesarkan Pertama disampaikan belasungkawa atas wafatnya salah satu putra bangsa Bapak Taufiek Kiemas.  Teriring doa semoga arwah Almarhum di berada di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosanya serta di terima alam ibadah, Amin Ya Rabbal alamin.    Beliau adalah salah satu wong kito (istilah populer untuk orang sumatera selatan) yang naik panggung nasional.  Saat ini ada 2 sosok wong kito yang menduduki posisi strategis bidang politik   negeri ini.  Bapak Marzuki Alie sebagai Ketua DPR RI dan Bapak Hatta Radjasa Menteri Koordinator Ekonomi dan Industri.  Disamping itu masih banyak wong kito yang berhasil dalam kiprahnya  di sektor hukum, pendidikan dan bisnis serta sektor kehidupan lainnya. Wong kito memang hebat.  Karakter keras melekat pada anak anak kelahiran Sumatera Selatan.  Sebenarnya bukan sikap keras sembarangan tetapi lebih kepada sikap berani.  Awak 10 tahun bermukim di kota empek empek.  Sobat sobat teman kuliah datang dari berbagai dusun.  Penampilan mereka sederhana, namun watak pemberani itu kentara sekali ketika berbicara dan bertindak.  Selalu ingin tampil kedepan, persoalan benar atau tidak menjadi urusan belakang.  Apabila ada dosen yang mengajukan pertanyaan di kelas, berhamburan tunjuk tangan mengacung ke langit, mereka wong kito galo berebutan ingin menjawab.  Ya apa lagi kalau bukan ingin dikenal dosen.  Kemauan keras ingin tampak lebih pintar adalah  buah dari keberanian itu. Wong kito memang luar biasa.  Mungkin adat istiadat yang membuat mereka selalu dibekali dengan pisau belati di pinggangnya.  Nenek moyang menganjurkan agar selalu membawa senjata, karena di dusun dusun zaman dahulu kala banyak berkeliaran binatang buas.  Jadi sobat jangan takut tawa curiga dulu, senjata tajam (sajam) itu hanya digunakan untuk membela diri dari serangan khewan khewan liar.  Sajam digunakan juga sebagai alat untuk memetik hasil bumi di rimba belantara dengan cara mengrasuk kesemak belukar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun