Iis duduk termangu. Di hadapannya terbentang pemandangan yang tak pernah dilihat sebelumnya. Serpihan kayu, tak beraturan. Genteng berserak, hingga mobil hinggap di pohon. Di belakangnya sana laut membiru, masih segaris lurus. Tenang pada pagi itu, tanpa angin.
KEMBALI KE ARTIKEL