Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Perkokoh Hubungan Serumpun: Indonesia-Malaysia Bentuk Lembaga Komunikasi Budaya!

3 Juli 2012   17:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:18 306 4
Pertemuan antara Wakil Presiden Budiono dan Wakil Perdana Menteri Malaysia  Tan Sri Datok Muhyidin Haji.Mohd.Yassin di Jakarta ,Selasa 3 Juli 2012 merupakan suatu tindak lanjut dalam upaya mengentaskan berbagai masalah kesalah pahaman yang terjadi selama ini antara dua negara serumpun tersebut.

Karena Malaysia dan Indonesia berasal dari etnit bangsa Melayu yang memiliki kesamaan sosial budayanya sehingga kerap sekali terjadi kesalahpahaman terhadap berbagai warisan budayanya yang  serupa dikedua negara itu,sebagai faktor kesamaan bangsa Melayu itu sendiri.

Di Malaysia sejak lama sudah di huni oleh orang Melayu keturunan Indonesia,yang juga membawa tradisi budayanya sendiri yang serupa dengan budaya leluhur mereka di Indonesia.Dalam konteks inilah seakan-akan ketika warga negara Malaysia melestarikan tradisi budaya tarian tor-tor oleh warga Malaysia turunan Mandahiling ,tari saman-seudati oleh warga Malaysia turunan Aceh,Reog oleh warga  Malaysia turunan Jawa dianggap Malaysia sudah mengklaim tradisi budaya Indonesia sebagai miliknya.

Kesalahpahaman tersebut sering justeru bisa mempertegang hubungan Indonesia-Malaysia,sebagaimana yang terjadi Jum'at 22 Juni 2012 lalu menyusul terjadi perusakan terhadap kedutaan Malaysia. Sekelompok orang melakukan pengrusakan terhadap kedutaan Malaysia,sehingga menimbulkan kemarahan dari pihak kemenlu negara Jiran tersebut.

Untuk menghindari hal-hal semacam itu terulang kembali,maka perlu dibentuk sebuah badan yang mengurusi masalah-masalah tradisi  budaya di kedua negara serumpun tersebut.Gagasan pembentukan lembaga komunikasi budaya dua negara diharapkan bisa berdampak positif,serta akan bisa menciptakan suatu kesalingpengertian ataupun kesalingkepercayaan antara dua negara ini.

Masalah semacam itu sering menyebabkan ketegangan diantara Malaysia-Indonesia,yang seharusnya banyak kesamaan justeru semakin mesranya hubungan keduanya,bukan sebaliknya justeru ketegangan yang sering terjadi.Hal ini terjadi sesungguhnya bukanlah kebetulan saja,tetapi memang terindikasi jelas ada sekelompok yang tidak menghendaki terjadinya  keharmonisan hubungan antara Negara Kesatuan  Republik  Indonesia dan Kerajaan Malaysia.

Kemungkinan kelompok tersebut merasa kecewa terhadap rekaman sejarah masa lalu yang sering sekali merugikan Indonesia,meskipun bukan semata-mata karena kesengajaan daeri pihak Malaysia .Akan tetapi merupakan suatu ekses dari warisan kolonial dahulu,yang sengaja atau tidak oleh rejim kolonial Inggris di Malaysia dan rejim kolonial Belanda di Indonesia telah meninggalkan"bom waktu"yang bisa meletup setiap saat.

Oleh sebab itu,maka gagasan pembentukan lembaga komunikasi budaya Malaysia-Indonesia diharapkan bisa menjadi suatu solusi tepat guna utuk menjinakkan "bom waktu"yang ditanamkan oleh rejim kolonial sebelumnya tersebut.Semoga saja lembaga seperti itu juga tidak hanya dengan Malaysia saja,namun juga dengan negara anggota ASEAN lainnya seperti Brunei Darussalam,Singapure,Philipina,Vietnam,Tahiland dan lain sebagainya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun