Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Kenaikan Sabuk Karate, Bukan Tentang Gagal atau Berhasil

17 Januari 2025   13:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   13:00 22 0
Ini anak ketiga saya. Namanya, Fattaliyati Dhikra. Baru kelas 7 SMP. Anak perempuan yang biasa dipanggil Aliya, ini adalah seorang karateka di bawah naungan Dojo Permata Depok. Sebagaimana namanya, dojo ini berada di perumahan Permata Depok, Pondok Jaya, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat.

Anak saya belum lama ini naik sabuk. Dari sabuk warna biru ke sabuk warna coklat. Pelantikan kenaikan sabuk sudah dijalani pada 4 - 5 Januari 2025, di Wisma Kimia Farma, Ciloto, Puncak, Jawa Barat. Pelantikan ini dipimpin oleh MSH atau Majelis Sabuk Hitam.

Kegiatan ini dibarengi dengan Gashuku atau latihan bersama di alam bebas. Dalam bahasa Jepang, gashuku berarti 'belajar' dan 'menginap', bertujuan untuk memperbaiki dan menyamakan gerakan. Selain itu, menyeragamkan teknik yang sudah diajarkan bagi seluruh karateka atau kohai.

Melalui gashuku ini, para karateka diharapkan dapat mengembangkan sifat kejujuran (Gi), keberanian (Yuu) dan sopan santun (Rei). Dengan harapan melahirkan para karateka yang positif (Seishin) dan memiliki semangat tinggi (Seiki).

Sebelum pelantikan, anak saya mengikuti ujian kenaikan sabuk terlebih dahulu di Polres Metro Depok. Hasilnya, anak saya dinyatakan naik sabuk. Sayangnya, anak saya tidak masuk nominasi the best, tidak seperti hasil sebelumnya. Tapi, tidak apa-apa. Tidak perlu kecewa.

Ujian masing-masing warna sabuk mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda. Semakin tinggi warna sabuk tentunya akan semakin sulit. Itu sebabnya, ujian kenaikan sabuk dikelompokkan berdasarkan warna sabuk. Tidak bercampur dengan warna sabuk yang lain. Pembagian kelompok berdasarkan warna sabuk untuk memudahkan sinpei atau pelatih memberi instruksi gerakan bagi karateka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun