Sebagaimana namanya, Gedung Perundingan Linggarjati adalah tempat bersejarah diadakannya perundingan antara Indonesia dengan Belanda pasca Perang Kemerdekaan. Gedung ini terletak di Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
Gedung ini menjadi saksi bisu pada  momen penting dalam sejarah Indonesia pascakemerdekaan. Di sini, para diplomat ulung Indonesia yang berjuang untuk menegakkan kedaulatan negara melalui jalur diplomasi, berkumpul. Perundingan Linggarjati menjadi tonggak awal dalam pengakuan kedaulatan Indonesia secara internasional.
Bangunan ini sendiri memiliki ornamen khas bergaya kolonial. Dari luar, gedung ini menampilkan arsitektur klasik. Dindingnya begitu kokoh bercorak art decorasi berupa pola garis lurus, sudut tajam, dan bentuk geometris yang jelas.
Sebagai isteri veteran, Piveri merasa perlu mengetahui jejak-jejak perjalanan perjuangan para pemuda di masa setelah kemerdekaan itu. Karena ternyata kemerdekaan yang sudah diproklamirkan itu belum sepenuhnya membuat Indonesia benar-benar bebas dari penjajahan.
Setelah teks Proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945, perjalanan Indonesia menuju kedaulatan penuh tidaklah mudah. Banyak tantangan untuk mendapat pengakuan di dunia internasional. Terlebih saat itu, Belanda belum juga mau mengakui wilayah bekas jajahannya telah menjadi bangsa mandiri.
Rintangan yang sulit nyatanya tidak memadamkan semangat perjuangan dan tekad untuk mempertahankan kemerdekaan. Berbagai strategi diterapkan dalam menyelesaikan sengketa dengan Belanda, hingga akhirnya Indonesia mendapatkan pengakuan dunia sebagai negara berdaulat.