Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pamit untuk berpulang

20 Agustus 2023   09:13 Diperbarui: 20 Agustus 2023   09:54 126 2
Rasanya, aku seperti dipanggil tuhan untuk menyaksikan sebuah kepergian. Sore itu, aku melihat matahari terbenam, sembari menatap langit & merasakan angin yg begitu sejuk, saat itu aku seperti diminta tuhan untuk menangis kencang, dan malamnya aku merengek ingin pulang. Mimpi pun menghadiahkan aku seperti berlari ke tempat yg begitu tinggi dengan seseorang yg dituakan. Hingga keesokan harinya, kabar duka itu datang memberitahuku, isak tangis seseorang tedengar jelas melalui telepon itu, sambil bergetar ia bicara, bahwasanya seseorang telah tiada. Sedikit termenung & tak percaya, hingga diri ini berucap sayu berkata: "Innalillahi, wainna ilahihi roji'un". Tapi aku tidak menangis. Aku yg cengeng ini seperti dilarang untuk meneteskan air mata, terlebih aku masih belum percaya bahwa dirinya telah berpulang pada yg maha kuasa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun