Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Belajar Positif dari Pernikahan Raffi & Gigi dan Kedatangan Jokowi Kepada Prabowo

18 Oktober 2014   22:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 230 2
Sudah dua hari ini, televisi maupun kehidupan dunia maya sedikit tersudut pembicaraannya mengenai pernikahan mewah antara Raffi Ahmad dan Nagita. Tidak hanya itu, media juga sedikit heboh karena pak Jokowi, kandidat capres yang akan dilantik Senin mendatang, mendatangi kandidat sebelah yang dulu menjadi "lawan"  nya sewaktu pilpres kemarin lalu, pak Prabowo. Sungguh, kedua kejadian yang memang terjadi dalam satu hari yang sama ini, menuai banyak komentar dari masyarakat, apalagi bagi mereka yang memang sedikit rajin untuk sering berkomentar kalau ada saja yang menggelitik di dunia artis dan politik.

Pernikahan Raffi dan Gigi, yang memang ditayangkan nonstop selama 2 hari kemarin dalam durasi 14 jam, memang sedikit menyita perhatian sebagian masyarakat Indonesia yang memang hobi menonton televisi, dimana yang hampir selalu menayangkan wajah Raffi Ahmad saja pagi, siang, sore, sampai malam. "Siapa yang tak kenal si ganteng Aa Api?" Kata ibu ibu yang hobinya menonton acara musik pagi ataupun acara lawakan yang sering menampilkan Raffi Ahmad. Sangking seringnya mereka melihat aksi Raffi, muncul rasa penasaran kala Raffi mengucapkan janji suci pernikahannya dengan si cantik Nagita (Gigi). Akibatnya, salah satu televisi swasta rela menayangkan acara pernikahan mereka dengan bertajuk "Janji Suci Nagita & Raffi".(Maafkan saya kalau keliru menuliskan judul acara tersebut)

Banyak yang histeris, dengan manisnya cerita cinta dua anak manusia tersebut, banyak pula yang mengerutkan kening saat sekilas menyaksikannya di layar kaca, sambil bertanya dalam hati "Sepenting apa, sampai orang begitu aja, mantenannya ditampilkan di tv segala?".  Ada pula yang nyeletuk, "Raffi ahmad nikahan, satu Indonesia tau banget, nih! coba kalau ditanyain satu satu ya, masih ada ga ya, yg gatau kalau pak SBY itu presiden kita?" dan mungkin masih banyak pula meme buatan anak Indonesia yang kelewat kreatif kalau masalah beginian. Masih sama, isinya seputaran pernikahan mereka berdua.

Disiaran televisi yang lain yang memang tidak terikat kontrak persponsoran dalam pernikahan dua anak manusia tersebut, menampilkan kedatangan pak Jokowi menyambangi pak Prabowo yang tepat di hari ulang tahun beliau. Pak Jokowi mendatangi dalam rangka menepati janjinya kalau akan datang menemui "lawan kampanyenya" terdahulu. Dengan sama sama memakai kemeja putih, mereka tampak bersahabat sampai terlihat pak Prabowo menaikkan hormat kepada  presiden terpilih itu. Sontak saja Pak Jokowi kaget dan bingung untuk membalas dan mengartikan hormat beliau kepada dirinya. Sampai akhirnya hanya membalas dengan menunduk.

"Ketemu tadi, salaman dengan Pak Prabowo. Saya kaget, soalnya biasanya kalau saya hormat Pak Prabowo nunduk. Padahal sebelumnya Pak Prabowo nunduk, saya hormat," Begitu kata beliau di Balai Kartini, Jumat kemarin. Kedatangan beliau memastikan tidak ada permasalah yang "panas" antara kedua belah pihak seperti yang dikisruhkan oleh media dan masyarakat. Kedatangan yang hangat disambut pula dengan ucapan selamat pak Probowo atas terpilihnya Pak Jokowi sebagai presiden Indonesia yang ketujuh.

Begitulah media menampilkan hingar bingar kehidupan di ibukota sana. Kehidupan para "penghibur televisi". Sarat mengandung pro dan kontra. Banyak tuntutan mengenai penyiaran pernikahan Raffi dan Gigi, yang mengatakan kalau siaran itu mengambil frekuensi publik yang sebenarnya digunakan untuk kepentingan publik, malah dijadikan perampas untuk mengambil keuntungan pribadi semata. Tapi di sisi lain, mereka yang antusias menonton, mendapat ilmu mengenai adat istiadat dari prosesi pernikahan yang sebenarnya masih menjadi identitas dari Indonesia ini. Tak sedikit anak anak muda yang mengambil  sisi positif dari tayangan tersebut yang mungkin pada era sekarang sulit untuk mendapat  pengetahuan mengenai adat istiadat tersebut. Karena tokohnya adalah Raffi Ahmad, yang notabene adalah pangeran di hati masing masing mereka, secara tidak langsung, ilmu mengenai adat Indonesia dapat dengan lancar mereka simak. Tapi tidak sedikit juga yang memang hanya menonton "for fun" acara tersebut, dan tidak mendapatkan kesan apa apa dari acara tersebut. Itu pilihan masing masing saya kira.

Begitu juga dengan kedatangan pak Jokowi ke kediaman pak Prabowo. Masih saja banyak yang berkomentar tidak dengan analisa terlebih dahulu. Dengan komentar komentar yang tidak enak didengar dan sarat pembicaraan yang panas. Menyangkut kedatangan Jokowi, menyangkut balasan hormat dari pak Prabowo yang hanya dibalas dengan tundukan, dan mengenai datangnya pak Jokowi turut menyelamatkan bursa saham Rupiah yang sempat menurun.

Sering kita menikmati media hiburan kita dengan tidak berpikir untuk alasan apa suatu tayangan ditampilkan. Mengapa kita tidak berpikiran jernih mengenai apapun yang ditampilkan di TV, kotak hiburan kita itu. Sungguh media, kalau tidak dapat dianalisa dengan jernih tentu dapat membuat kita yang menonton menjadi tidak kritis dan tidak peka dengan apa yang ingin disampaikan. Sering kali rasanya terjadi percekcokkan, ataupun perselisihan yang memang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Kita mungkin tidak akan pernah tau apa maksud dari penayangan pernikahan Raffi dan Gigi yang berdurasi sangat lama untuk ukuran menampilkan akitvitas pribadi tersebut. Dan tentu juga kita tidak mengetahui sebenarnya apa maksud dibalik urusan politik yang terjadi. Ada alasan dibalik itu semua. Tak pernah kita tahu, apakah alasan itu positif atau tidak. Tapi, alangkah baiknya jika kita selalu meletakkan hal yang positif dari yang ditayangkan. Memikirkan yang terjadi dari alasan nya, bukan dari tindakannya. Seringkali tindakan yang tidak baik malah sarat akan alasan yang baik, begitu pula sebaliknya.

Memang benar mungkin, media adalah suatu yang bermata dua. Ketika kita tidak bisa menganalisa dengan baik apa maksud sesuatu itu ditayangkan, kita tidak bisa mengambil manfaat dari yang kita tonton, kita menjadi rusak karenanya. Semoga kita bisa menarik kesan yang baik dari pernikahan Raffi dan Gigi, juga mengambil hal positif dari meredanya konflik politik yang terjadi dengan datangnya pak Jokowi, pemberian selamat oleh pak Prabowo karena terpilihnya beliau menjadi presiden terpilih menandakan kalau mereka saja sudah damai, kenapa kita yang justru dengan mudah tersulut oleh pemberitaan yang tidak benar. Bukan menanggapinya dengan berkomentar negatif tentang hari bahagia dua insan yang sedang berbahagia mengucapkan janji suci, dan mengomentari negatif balasan hormat dari pak Prabowo dengan hanya memberikan tundukan yang dilakukan oleh pak Jokowi dengan kesan kesan yang tidak baik.

Selamat menikmati media Indonesia, and stay positive!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun