Jadi percuma saja menggelar pilpres, cuma menghambur-hamburkan uang saja. Sok merdeka, sok bermartabat. Padahal bangsa babu tetap bangsa babu, bangsa kuli tetap bangsa kuli, hanya sedikit lebih bermartabat dari bangsa monyet. Lihat saja begitu mau berganti presiden, langsung kegatelan meminta sokongan dari luar negeri, meminta bantuan supaya yang kalah dimenangkan. "Oh, Tuan sing baurekso, tolong pilih presiden untuk kami, yang menguntungkan buat tuan. Masih banyak bahan tambang di negeri kami untuk memakmurkan bangsa tuan. Juga cewek-cewek behenol tiap tahun tumbuh, cocok untuk dijadikan babu sambil cubit-cubit sebagai hiburan. Tolonglah tuan, tunjuk saja siapa pemimpin kami berikutnya....!"
Dengan itu maka semua beres. Bangsa ini terlepas dari perpecahan, sekaligus menghemar uang rakyat trilyunan rupiah!
****