Begitulah jika salah niat mengikuti kompetisi. Tak siap kalah, tahunya cuma menang, segala cara dimainkan yang penting menang. Sifat takabur membawa nasib menjadi bubur. Terlalu mengandalkan persekongkolan rahasia bisa berakibat terbelit sendiri. Sekarang bukan cuma jumlah suara yang menjadi penentu. Termasuk kegagalan KPU menyelenggarakan pemilu yang luber dan jurdil dapat menumbangkan rumah transisi Jokowi. Belum lagi puluhan bis Transjakarta yang mengintai di balik tikungan!
Tetapi terserah sajalah. Tampaknya para pendukung Jokowi di Kompasiana ini telah terjangkiti wabah stress. Mereka terus bicara mengenai kabinet revolusi mental, saling mengajukan menteri yang sudah lumutan mengurus ini mengurus itu, bicara tol laut, bendungan 20 biji, dan banyak lagi. Padahal mereka tak tahu Jokowi - JK sekarang ini sedang ketar-ketir, bolak-balik merinding membayangkan keputusan MK beberapa hari ke depan ini.
Heu heu heu......
****