Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Mengelola Utang Negara, Apa Beda SBY dan Soeharto?

11 April 2014   17:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:48 87 0
Seperti yang kita tahu...

Presiden Soeharto sangat gemar menumpuk utang, tapi tahukah kita bahwa Utang kita membengkak sangat besar di bawah Pemerintahan Presiden SBY???

Utang Indonesia, data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun
Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun
Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun
Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun
Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun
Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun
Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun
Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun
Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun
Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun
Tahun 2010: Rp 1.681,66 triliun
Tahun 2011: Rp 1.808,95 triliun
Tahun 2012: Rp 1.977,71 triliun
Tahun 2013: Rp 2.371,39 triliun
Feb 2014: Rp. 2.428,63 triliun

http://www.djpu.kemenkeu.go.id/index.php/page/loadViewer?idViewer=4000&action=download

Orang orang di sekitar Pak Beye selalu mengatakan bahwa utang kita di kisaran 20 - 30 persen dari PDB, tapi bukankah utang tersebut harusnya mengecil?

Apakah hal ini berkaitan dengan harga BBM???

Harga BBM:
2005: Rp 1.810 naik jadi Rp 2.400
2005: Rp 2.400 naik jadi Rp 4.500
2008: Rp 4.500 naik jadi Rp 6.000
2008: Rp 6.000 turun ke Rp 5.500
2008: Rp 5.500 turun ke Rp 5.000
2009: Rp 5.000 turun ke Rp 4.500

Demi BBM murah, apakah kita harus mengorbankan APBN?

Siapa yang nantinya membayar Utang utang tersebut? Bukannya rakyat juga???

Ingatlah sejarah...

Bangsa yang besar adalah Bangsa yang tidak lupa akan SEJARAH...

Berikut foto yang diambil ketika Indonesia diwakili oleh Presiden Soeharto menandatangani Letter of Intent yang diwakili oleh Michael Camdessus (Direktur Pelaksana IMF), sebagai negara yang waktu itu membutuhkan Utang, lihat aja gaya BOSS IMF ketika melihat Presiden RI menandatangi permohonan UTANG.
Seharusnya saat ini setelah kasus itu, Indonesia banyak belajar untuk TIDAK MENUMPUK UTANG.
Bahkan FOTO ini sudah menyebar di Internasional.
Apakah kita masih ingin mengulangi hal ini LAGI???

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun