Di Lembah dingin, Sikulikap
Aku kembali, membayar rindu yang tak kunjung tuntas
Membagi waktu dengan hutan
Pepohonan, dedaunan, rerumputan dan ilalang
Tampak biasa, masih seperti yang dulu jua
Pepohonan tinggi menjulang
Memberi teduh rerumputan dan ilalang
Di bawah kanopi lebat dedaunan yang saling bertautan
Pepohonan senantiasa setia menanti,
Seberkas cahaya menyeruak dari antara dedaunan
Menenangkan jiwa
Seperti pagi yang lalu-lalu
Ke dalam, ke tengah hutan
Tenggelamlah sadarku
Terperangkap di antara jamur dan lumut yang tampak tetap segar
Dibuai lembab, dibalut dingin cuaca berkabut
Selalu, di sini rasa rindu terbang menguap
Selamanya tampak tak kunjung tuntas
Menguap, segera dipapar mentari
Selamanya, meninggalkan lembab, berlumut dan berkabut