Siapapun yang pertama kali melangkahkan kaki ke sana akan langsung menerka kalau pemiliknya pastilah orang tua yang sangat pembersih dan bisa saja kurang suka dengan tamu-tamu yang kadang kala memang tidak terlalu peduli dengan tata krama. Namun, bukan itu yang membuat kami bertiga cemas. Di teras rumah sudah berkumpul belasan muda-mudi yang lebih dewasa, barangkali anak-anak SMA, laki laki dan perempuan. Tidak ada sambutan khusus menyadari kehadiran kami bertiga, kecuali sapaan seorang laki-laki yang dengan sikap resmi mempersilakan kami untuk duduk berbaur di antara mereka. Barangkali dia adalah pimpinan mereka gumamku dalam hati, melihat ia berinisiatif saat yang lain tetap duduk dalam sikap takzim di kursinya masing-masing.
KEMBALI KE ARTIKEL