Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Dampak dan Solusi dalam Kesulitan Memanajemen Diri sebagai Mahasiswa Baru

1 Juni 2024   23:31 Diperbarui: 6 Juni 2024   12:06 201 0
Pelaksanaan kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) akan segera berlangsung di beberapa Universitas dalam negeri. Ratusan ribu mahasiswa baru antusias menyambut untuk beralih ke dunia perkuliahan. Dengan asumsi, “Pasti jadi mahasiswa enak banget! Banyak waktu kosong. Jadi, bisa banyak ikut kegiatan organisasi sama tetep berprestasi di akademik,” menjadi hal yang masih disepelekan oleh kebanyakan mahasiswa baru. Namun, kenyataannya masih banyak yang kewalahan dalam mengatur diri, bahkan saat kegiatan ospek baru dimulai.

Semester satu dan dua perkuliahan ditandai sebagai periode dimana mahasiswa disebut  “Mahasiswa Baru.” Kata baru memiliki pengertian belum pernah ada di fase kehidupan perkuliahan. Pada fase kehidupan ini, akan banyak menemukan kesempatan-kesempatan yang dapat diambil dengan mudah. Namun, mahasiswa baru cenderung “berlebihan” dalam mengambil kesempatan-kesempatan tersebut. Sehingga melupakan pentingnya yang dinamakan skala prioritas. Skala prioritas adalah ukuran seberapa pentingnya tingkat kebutuhan yang harus diutamakan dan tersusun dalam dalam daftar kebutuhan seseorang.  Tentu saja hal ini memiliki kesinambungan dengan cara memanajemen diri. Namun, tidak semua mahasiswa bahkan orang dewasa memahami konsep dari manajemen itu sendiri.

Manajemen memiliki pengertian sebagai suatu ilmu dengan proses pengorganisasian, pengaturan, serta pengelolaan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, Manajemen diri adalah suatu proses dimana seseorang berupaya sendiri untuk merubah perilakunya dengan cara mempunyai satu strategi atau gabungan strategi (Elvina, 2019). Kedua pengertian diatas terkadang diartikan berbeda oleh sebagian orang. Manajemen sering diartikan dengan pengaturan tentang mengelola uang. Justru, Manajemen memberikan ilmu tentang mengelola segala asset yang kita miliki, seperti waktu, tenaga, dan pikiran. Oleh karena itu, mahasiswa baru harus menerapkan konsep manajemen diri dengan konsisten.

Trend FOMO (Fear Of Missing Out) menjadi faktor terbesar mahasiswa baru kesulitan dalam memanajemen diri. Mahasiswa baru memiliki kecenderungan untuk berambisi dalam mengambil beberapa keputusan pada satu periode tertentu yang tidak dipertimbangkan dengan baik. Ingin mengikuti berbagai kegiatan, namun tidak memahami batas potensi diri. Selain itu, masih banyak mahasiswa yang terjebak dalam zona nyaman dari Sekolah Menengah Atas (SMA), dihadapkan kenyataan harus menjadi pribadi yang mandiri (Nasir, 2022).

Beberapa dampak yang akan terjadi, apabila mahasiswa baru masih membiasakan untuk tidak memanajemen diri, antara lain :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun