Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Interview Jalanan di Timur Tengah

17 Mei 2012   05:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:11 508 0
Sebagai seorang wanita yang tinggal di Timur Tengah, khususnya Kuwait terkadang membuat kita tersenyum sendiri, meskipun terkadang senyum kecut yang sebisa mungkin dipaksakan menjadi senyum manis. Bagaimana tidak tersenyum kecut, dimanapun kita bertemu orang selalu yang ditanyakan pertanyaan pertanyaan yang mustahak dan itu itu juga. Sebut saja interview semacam ini sebagai  'Walk In Interview Ala Pahlawan Devisa'.  Tetapi ada baiknya juga, karena saking seringnya mendengar pertanyaan semacam itu, kalau sedang acara kumpul kumpul atau bertemu dengan kawan, kita bisa tertawa lebar mentertawakan nasib diri kita sendiri atau ngrasani seorang kawan yang baru saja terkena musibah ditanya pertanyaan umum seperti dibawah ini. Pertanyaan musykila seperti dibawah bisa datang dari siapa saja, baik sesama orang Indonesia sendiri maupun orang asing. Umumnya pertanyaan datang dari sopir Taxi, pelayan toko atau petugas pompa bensin dari Bangladesh, Pakistan, Philipine atau India. Entah kenapa mereka inisering usil tanya macam macam. Belum pernah sekalipun saya mendapat pertanyaan senada dari orang Arab, khususnya Arab Kuwait. Yang saya ketahui orang orang Arab Kuwait ini begitu baik, santun dan sangat menghargai wanita. Tidak ada yang salah dengan mereka, baik orang Indonesia yang bertanya kepada saya maupun expatriate Bangladesh, Pakistan, Philipine dan India yang sering ketemu saya. Expatriate ini umumnya bekerja sebagai sopir Taxi, Pelayan Toko, Penjaga Bakala (Warung), kuli angkut Pasar Jumat atau pasar Mubarakeeyahatau pegawai pompa bensin. 'Default' dalam pikiran mereka semua wanita Indonesia di Timur Tengah, khususnya Kuwait adalah Pekerja di Rumah Tangga Kuwaitis. Ya, benar… ini adalah efek samping akibat saking banyaknya pemerintah Indonesia mengirim TKW ke Timur Tengah. Jenis Jenis Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan Ke Saya adalah sebagai berikut : Di Kuwait

  1. Majikanmu Tinggal Dimana ?. Pertanyaan semacam ini umum ditanyakan oleh mbak Sri, mbak Ningsih dan mbak Atik, saudara kita dari Indonesia yang bekerja dirumah tangga Kuwait. Saya tidak tahu sejarahnya, kenapa istilah majikan begitu populer disini dan saya tidak tahu juga kenapa saya ditanya dengan pertanyaan seperti ini.
  2. Majikanmu Baik Sekali Ya .. Pertanyaan semacam ini juga sering ditanyakan oleh mbak mbak yang sering saya jumpai seperti diatas atau para sopir taxi Pakistan atau India kalau mereka melihat dandanan kita terlalu over, misal memakai pakaian seperti yang sering dipakai artis hollywood atau memakai perhiasan yang mencolok mata (Note : Saya paling senang memakai gelang plastik aneka warna, terkadang berwarna emas, mungkin saja dikira emas beneran). Kemungkinan juga karena saya kemana mana naik VW Kodok merah butut saya. Di Kuwait sangat sulit untuk mendapatkan driving liscense bagi expatriate wanita.
  3. Kamu Digaji Berapa Oleh Majikanmu. Pertanyaan sulit ini paling sering ditanyakan oleh India atau Pakistan, bukan berarti yang dari Philipine tidak pernah tanya pertanyaan sensitif ini, tetapi yang dari India lebih agresif dan sering terdengar. Suami saya juga sering ditanya terutama pada saat ngisi bensin dan dimanapun juga. Hanya masuk ke toko melihat lihat baju saja sudah ditanya hal sensitif seperti ini. Memang wajah saya dan suami terlalu kere sekali.
  4. Suamimu Kuwaitis Ya ? Ada saatnya sebagai wanita dandanan kita terlalu menor ditempat yang salah, kadang sopir taxi main tebak saja pada saat saya diturunkan didepan rumah. Nggak salah sih kalau saya ditembak pertanyaan semacam ini karena kebetulan saja rumah saya dikomplek perumahan Kuwaitis di Egaila. Padahal 'sumprit' suami saya asli 'Suroboyo' dan tidak perlu ganti Kuwaitis karena masih Oyee
  5. Cepat... Cepat.... Cepat !!!. Ini 100 % kelakuan oknum di KBRI. Karena setiap hari banyak sekali TKW yang datang ke KBRI maka siapapun wanita yang turun dari taxi dipintu belakang akan terkena bentakan agar cepat turun dari taxi dan segera masuk kedalam gedung untuk duduk manis dibangku yang telah disediakan didalam gedung. Mungkin maksudnya agar tidak mengganggu lalu lintas atau acara penataran didalam gedung sudah dimulai sehingga siapapun yang masih diluar gedung terkena bentakan. Nggak salah sih kalau membentak bentak seperti itu, lha wong wajah kita nggak ada bedanya dengan mbak Anik, mbak Tutik dan mbak Titin yang lagi dapat masalah dan ditampung dipenampungan lantai dasar KBRI.
  6. Maari ko ng tulong mo ? Wajah kita memang mirip dengan Philipine sehingga setiap ketemu orang selalu yang ditebak pertama kali adalah kita berasal dari Philipine. Are You Coming From Philipine ? No.. No.. No.., I'm moslem from Indonesia.... Biasanya dengan jawaban seperti ini semua urusan langsung beres. Yang dari philipine sendiri sering kali kecele, begitu melihat wajah kita langsung nyerocos bahasa Tagalog dan kita cuma terbengong bengong saja.
  7. Baru Pertama Kali Ini Saya Melayani Orang Indonesia. Berkali kali saya mengurus Visa atau beli tiket pesawat ke travel agent di Kuwait, biasanya pegawainya kalau nggak dari Mesir ya dari India. Sering dianggap aneh kalau permintaan saya ke Russia, Netherland atau negara lainnya karena yang sering ditangani adalah pembelian tiket pulang ke Indonesia saja. Akibatnya saya dan suami harus bercerita panjang lebar tentang keindahan alam Indonesia, ekonomi, sosial dan politik dan menjawab semua pertanyaan tentang Indonesia. Pokoknya meng'counter' sebisa mungkin anggapan mereka tentang negeri yang miskin dan penduduknya kemana mana masih memakai koteka dan telanjang dada.
  8. Wow...Suamimu Engineer !!! Kalau ketemu Arab, khususnya Kuwaitis kata kata inilah yang sering saya dengar. Ini satu satunya yang membuat saya 'pethentang pethenteng' di Kuwait. Muhandis atau Engineer begitu diagung agungkan dan seolah sangat tinggi sekali harkat dan martabatnya dibanding sarjana yang lain. Entah kenapa orang Arab disini kok menganggap engineer lebih tinggi dari Geologist atau Geophiscist, padahal sebenarnya sama sama sarjana S1.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun